Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Penyakit Kulit yang Langka, Ada yang Sebabkan Kulit Keras dan Tebal

Kompas.com - 11/08/2021, 21:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com – Kulit merupakan organ terbesar dari tubuh manusia. Sebagaimana organ tubuh lainnya, terdapat beberapa kondisi yang dapat memengaruhi kulit.

Banyak di antaranya yang merupakan kondisi umum, namun beberapa lainnya adalah kondisi yang jarang atau sangat jarang ditemui.

Dilansir dari Medical News Today dan Healthline, berikut adalah 7 penyakit kulit yang langka:

1. Sindrom Blau

Sindrom Blau merupakan penyakit kulit yang langka yang biasanya menyerang anak-anak di bawah usia 4 tahun.

Gejala sindrom Blau meliputi nyeri sendi dan bengkak, kulit memerah, bintik gelap pada kulit, serta radang dan iritasi mati.

2. Actinic prurigo

Actinic prurigo (AP) merupakan kondisi kulit yang menimbulkan rasa gatal yang luar biasa sebagai respons terhadap paparan sinar Matahari.

Baca juga: Ahli Gizi: Efek Sering Minum Minuman Manis, Kegemukan hingga Kulit Keriput

Adapun gejala AP di antaranya adalah gatal-gatal, papula merah kecil atau nodul pada kulit, dan ruam yang parah jika kulit sering terkena sinar Matahari.

AP paling sering muncul di wajah, bibir, leher, dada, lengan, dan tangan. Kondisi ini juga dapat menyebabkan iritasi mata.

3. Sindrom kulit mengelupas

Peeling skin syndrome (PSS) atau sindrom kulit mengelupas adalah kelainan kulit genetik langka yang menyebabkan pengelupasan kulit terjadi dengan sangat cepat.

Kemungkinan gejala PSS meliputi pengelupasan kulit yang biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, kulit melepuh, gatal, dan memerah.

4. Argyria

Orang dengan penyakit kulit langka argyria mengalami perubahan warna kulit karena adanya tumpukan garam perak di dalam tubuh.

Baca juga: 7 Makanan Terbaik untuk Kulit Sehat dan Bersih

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com