Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkenal dengan Sengatannya, Bagaimana Ubur-ubur Kawin?

Kompas.com - 06/08/2021, 20:30 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ubur-ubur adalah hewan laut berbentuk seperti agar-agar yang terkenal dengan sengatannya.

Hewan unik ini ternyata mempunyai taktik sendiri untuk memikat ubur-ubur betina selama proses kawin yang disebut dengan courtship dance atau tarian pacaran.

Cheryl Lewis Ames, peneliti ubur-ubur di University of Maryland, College Park, bersama tim melaporkan dalam jurnal Marine Biology tahun 2005, bahwa mereka menemukan ubur-ubur copula sivickisi, salah satu spesies cubozoa (ubur-ubur kotak) yang melakukan tarian pacaran sebagai taktik kawin.

Baca juga: Kamasutra Satwa: Setia pada Satu Pasangan, Angsa Kanada Siap Bertarung Memperebutkan Betina

Mereka juga melaporkan terdapat 4.000 spesies ubur-ubur, walaupun tidak semua memiliki tubuh seperti agar-agar yang berenang bebas dengan tentakel (medusa) seperti yang dicirikan pada ubur-ubur.

Ketika masa kawin tiba, sepesies ubur-ubur lain, yaitu scyphozoa (ubur-ubur sejati) dan hydrozoa (ubur-ubur bulan) akan melepaskan sperma mereka ke dalam air secara masal.

"Mereka menciptakan rawa materi reproduksi" kata Ames.

Kemudian, betina akan mengambil sperma saat jantan berenang melalui mereka. Tetapi cara ini berisiko membuang sperma secara percuma ke dalam air.

Berbeda dengan ubur-ubur spesies lain, c. sivickisi jantan melakukan pembuahan secara internal menggunakan tentakelnya untuk meraih tentakel betina dan menyeretnya berkeliling sebelum menariknya mendekat. Demikian seperti dilansir Live Science, Kamis (5/8/2021).

C. sivickisi jantan selanjutnya menghasilkan dan melepaskan spermatofor atau paket sperma menggunakan tentakelnya untuk disemburkan ke salah satu tentakel atau gonad betina (kelenjar reproduksi).

Melansir BBC, hal yang sama juga disampaikan oleh Anders Lydik Garm dan tim dari Universitas Kopenghaen di Denmark terkait perkawinan c.sivickisi.

"Ketika mereka bersentuhan dan keduanya siap untuk kawin, jantan menangkap betina dan secara aktif memindahkan paket sperma ke mulut betina" katanya.

Selain sperma, spermatofor yang dilepaskan jantan juga mengandung knidosit. Knidosit biasanya digunakan oleh ubur-ubur untuk membela diri dan menaklukan mangsa. Tapi dalam kasus ini, knidosit yang dilepaskan berbeda dari biasanya.

Baca juga: Ditemukan Racun Mematikan pada Ubur-Ubur Raksasa Nomura

 

Knidosit mungkin pada perkawinan c. sivicksi membantu memastikan, bahwa sperma tetap melekat pada gonad betina, tempat dimana mereka dapat dibuahi.

Selanjutnya, betina memakan sperma tersebut dan kemudian mengerami telur yang telah dibuahi agar membuat mereka tetap aman.

Tetapi, sebelum telur tersebut berkembang sepenuhnya, betina akan menjatuhkan telur dan ditempelkan ke permukaan terumbu karang melalui untaian embrio.

Baca juga: Kamasutra Satwa: Kibaskan Ekornya ke Samping, Tanda Anjing Betina Siap Kawin

Telur yang dijatuhkan ke terumbu karang telah dilapisi dengan knidosit betina yang berfungsi sebagai pertahanan.

Dua sampai tiga hari kemudian, telur akan berkembang menjadi larva (planulae), merangkak keluar dari kantung lendir dan berenang menjauh.

Saat setelah kawin, betina biasanya menjadi tidak responsif dan berhenti kawin karena perut mereka penuh dengan sperma.

Sementara pada jantan, mereka akan berhenti kawin ketika empat pasang testis mereka kosong dari sperma.

Pembuahan dengan cara ini merupakan perkembangan ubur-ubur untuk melindungi anak-anak mereka dan meningkatkan kelangsungan hidup spesiesnya.

 Baca juga: Kamasutra Satwa: Dikenal Ganas, Bagaimana Cara Hiu Kawin?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com