Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkenal dengan Sengatannya, Bagaimana Ubur-ubur Kawin?

Kompas.com - 06/08/2021, 20:30 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

Knidosit mungkin pada perkawinan c. sivicksi membantu memastikan, bahwa sperma tetap melekat pada gonad betina, tempat dimana mereka dapat dibuahi.

Selanjutnya, betina memakan sperma tersebut dan kemudian mengerami telur yang telah dibuahi agar membuat mereka tetap aman.

Tetapi, sebelum telur tersebut berkembang sepenuhnya, betina akan menjatuhkan telur dan ditempelkan ke permukaan terumbu karang melalui untaian embrio.

Baca juga: Kamasutra Satwa: Kibaskan Ekornya ke Samping, Tanda Anjing Betina Siap Kawin

Telur yang dijatuhkan ke terumbu karang telah dilapisi dengan knidosit betina yang berfungsi sebagai pertahanan.

Dua sampai tiga hari kemudian, telur akan berkembang menjadi larva (planulae), merangkak keluar dari kantung lendir dan berenang menjauh.

Saat setelah kawin, betina biasanya menjadi tidak responsif dan berhenti kawin karena perut mereka penuh dengan sperma.

Sementara pada jantan, mereka akan berhenti kawin ketika empat pasang testis mereka kosong dari sperma.

Pembuahan dengan cara ini merupakan perkembangan ubur-ubur untuk melindungi anak-anak mereka dan meningkatkan kelangsungan hidup spesiesnya.

 Baca juga: Kamasutra Satwa: Dikenal Ganas, Bagaimana Cara Hiu Kawin?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com