Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Asteroid Tidak Menghantam Bumi, Apa Dinosaurus Tetap Ada?

Kompas.com - 05/08/2021, 09:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

 

Penurunan tajam

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah spesies-spesies dinosaurus menunjukkan penurunan tajam sejak 10 juta tahun sebelum asteroid menyerang mereka hingga punah.

Penurunan ini menarik karena terjadi di seluruh dunia dan terjadi pada kelompok karnivora, seperti Tyrannosaurus, dan kelompok herbivora seperti Triceratop.

Beberapa spesies bahkan mengalami penurunan jumlah yang tajam, seperti Angkylosaurus dan keluarga Ceratopsia, dan hanya satu keluarga dari enam yang diteliti — yakni Troodontis — yang menunjukkan penurunan kecil, yang terjadi di lima juta tahun terakhir keberadaan dinosaurus.

Apa yang menyebabkan penurunan tajam ini? Salah satu teori adalah perubahan iklim.

Pada saat itu, Bumi mengalami periode pendinginan global sebesar 7-8 derajat celcius.

Kita tahu bahwa dinosaurus butuh iklim hangat agar metabolisme mereka berfungsi dengan baik.

Seperti yang sering kita dengar, dinosaurus bukanlah hewan ektotermik (berdarah dingin) seperti buaya atau kadal, juga bukan hewan endotermik (berdarah panas) seperti mamalia atau burung.

Mereka adalah mesotherms, yang memiliki sistem metabolisme antara reptil dan mamalia, dan membutuhkan iklim yang hangat untuk mempertahankan suhu mereka agar dapat melakukan fungsi biologis dasar.

Penurunan suhu Bumi pastilah memberikan dampak yang besar terhadap mereka.

"Perlu dicatat bahwa kami menemukan perbedaan penurunan antara herbivora dan karnivora. Dinosaurus pemakan tumbuhan menurun sedikit lebih cepat daripada dinosaurus pemakan daging," tulis peneliti.

Kemungkinan penurunan dinosaurus herbivora ini yang menyebabkan penurunan dinosaurus karnivora.

"Inilah yang kami sebut dengan kepunahan cascade."

Pukulan KO

Satu pertanyaan besar yang belum terjawab: apa yang akan terjadi pada dinosaurus bila tabrakan asteroid itu tak pernah terjadi?

Apakah dinosaurus akan tetap punah, mengingat penurunan jumlah spesies yang telah terjadi, atau bisakah populasi mereka naik kembali?

Pertanyaan ini susah dijawab.

Banyak ahli paleontologi percaya bahwa jika dinosaurus bertahan, maka primata — dan karena itu manusia — tidak akan pernah muncul di Bumi.

Fakta penting, kemungkinan naiknya lagi populasi spesies bisa sangat heterogen dan bergantung pada kelompok, sehingga beberapa kelompok akan bisa bertahan dan yang lainnya tidak.

Baca juga: Dinosaurus Bernapas Seperti Sedang Mengisap Vape, Apa yang Terjadi?

Hadrosaurus atau dinosaurus "berparuh bebek", misalnya, menunjukkan beberapa bentuk ketahanan terhadap penurunan populasi dan kemungkinan bangkit kembali setelahnya.

Apa yang dapat kita katakan adalah ekosistem pada akhir periode Kapur berada dalam tekanan yang signifikan karena perubahan iklim dan perubahan besar dalam vegetasi — dan asteroid memberikan pukulan telak terakhir.

Ini kerap terjadi dalam kasus kepunahan sebuah spesies: pertama-tama jumlahnya menurun dan berada dalam tekanan, lalu peristiwa lain terjadi dan menghabisi kelompok yang sebelumnya telah berada di ambang kepunahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com