Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Anemia Defisiensi Besi, Begini Cara Memenuhi Kebutuhan Zat Besi pada Bayi ASI Eksklusif

Kompas.com - 01/08/2021, 19:32 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

Baru Jadi Ortu

Waswas soal tumbuh kembang si kecil?

Sigap konsultasi ke dokter anak via Kompas.com

Itulah mengapa, sangat penting untuk memberikan makanan pendamping ASI yang mengandung zat besi tinggi, seperti daging merah, hati ayam, dan sayuran hijau seperti bayam pada bayi yang sudah berusia 6 bulan ke atas.

Zat besi yang berasal dari protein hewani lebih mudah diserap oleh saluran cerna, jika dibandingkan dengan yang berasal dari sayuran,” kata dokter yang praktik di RS Pondok Indah, Puri Indah.

Makanan yang banyak mengandung vitamin C juga baik jika diberikan bersamaan dengan makanan tinggi zat besi, karena dapat meningkatkan penyerapan zat besi.

Dr Cynthia juga menyebutkan, bahwa sebaiknya, hindari mengonsumsi teh dan makanan atau minuman yang mengandung kalsium tinggi (susu) bersamaan dengan zat besi, karena akan berkompetisi dan menghambat penyerapan zat besi.

Alternatif lain adalah pemberian makanan pendamping ASI yang terfortifikasi.

Selain itu, dikatakan dr Cynthia, karena prevalensi anemia defisiensi besi pada balita di Indonesia mencapai 40-45 persen, maka IDAI merekomendasikan pemberian suplementasi zat besi pada bayi mulai dari usia 4-6 bulan setiap hari hingga mencapai usia 2 tahun.

Baca juga: ASI Eksklusif di Indonesia Meningkat Tajam Selama Pandemi Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com