Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya Peran Ayah dalam Periode Emas Ibu Memberi ASI untuk Bayinya

Kompas.com - 23/04/2020, 07:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Proses menyusui bukan hanya tanggung jawab seorang ibu pasca melahirkan. Diperlukan peran aktif dan dukungan dari sang ayah ataupun suami untuk kelancaran ibu memberikan ASI.

Lantas muncul pertanyaan mendasar, apa pentingnya peran dan dukungan seorang suami terhadap proses ibu menyusui bayinya?

Dokter konselor Air Susu Ibu (ASI), dr Ameetha Drupadi CIMI mengatakan, untuk mempersiapkan masa menyusui, ibu tidak hanya memerlukan asupan gizi saja.

Ibu juga membutuhkan dukungan secara moral dari keluarga, terutama suami.

Baca juga: Seri Baru Jadi Ortu: Mengapa Bayi Tiba-tiba Enggan Menyusu ASI?

Untuk diketahui, 1.000 hari pertama kehidupan adalah periode paling penting untuk perkembangan tubuh dan otak anak. Periode ini juga merupakan fase penting dalam mencegah stunting.

"Karenanya, ibu harus mendapatkan asupan makanan yang bergizi dari masa kehamilan hingga kelahiran anak, agar dapat memiliki kuantitas maupun kualitas ASI yang baik," kata Ameetha dalam acara peluncuran produk ASI Booster HerbaASIMOR bertajuk Kawal Awal Kehidupan Bersama HerbaASIMOR melalui daring, Selasa (21/4/2020).

Peran ayah dalam periode emas menyusu ASI

Agar proses periode menyusui bayi tersebut bisa sukses, kata Ameetha, ayah dari bayi tersebut harus banyak melakukan peran-peran seperti berikut:

  •  Anda sebagai seorang ayah diharapkan aktif dalam mengambil keputusan
  • Mempunyai sikap yang positif
  • Mempunyai pengetahuan yang luas tentang keuntungan menyusui
  • Memiliki inisiatif untuk mendekatkan diri dengan bayi melalui kehadirannya saat proses persalinan dan kontak lebih dekat dengan bayi selama masa neonatal
  • Ayah juga harus mampu berinteraksi lebih erat dengan bayinya melalui pengenalan sinyal-sinyal yang dikeluarkan oleh bayi
  • Anda sebagai seorang ayah juga harus banyak membaca dan mengikuti perkumpulan orangtua
  • Anda sebagai seorang ayah sekaligus suami, sebaiknya memberikan perhatian kepada istri yang sedang dalam masa menyusui.

"Misalnya si ayah atau suami ini bisa memberikan pijatan punggung (kepada istrinya), sehingga ini diharapkan dapat meningkatkan hormon oksitosin yang dapat memperlancar ASI," jelas dia.

Di sisi lain, kesuksesan menyusui bayi ini juga memang menjadi peran utama seorang ibu.

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Persiapan menyusui ibu

Menurut Bidan Brian Sahar dari Komunitas Bidan Pencerah Nusantara, ibu perlu mempersiapkan proses menyusui melalui konseling.

Dalam konseling ini, diharapkan ibu mendapatkan panduan yang tepat bagaimana posisi menyusui yang benar.

"Posisi yang benar saat proses menyusui termasuk bagaimana peletakkan bibir bayi ke puting ibu, sangat mempengaruhi kenyamanan saat menyusui dan produksi ASI," ujar Brian.

Mengenai dukungan ayah terhadap ibu menyusui, Brian berkata bahwa dukungan yang diberikan oleh suami atau ayah dari bayi tersebut dapat memberikan motivasi dan semangat pada ibu dalam masa menyusui sejak proses inisiasi menyusui dini.

Baca juga: ASI Beku yang Dihangatkan, Bolehkah Dimasukkan Lagi ke Kulkas?

Menyinggung kondisi yang saat ini terjadi wabah pandemi global, ditegaskan Brian, ASI adalah pilihan terbaik dan menjadi makanan yang paling aman bagi bayi dan tidak ada pilihan lain untuk menjaga imunitas tubuh bayi Anda sejak dini.

Oleh sebab itu, penting sekali bagi ibu yang menyusui untuk memperhatikan produksi ASI dengan cara yang tepat, atau dengan mengkonsumsi ASI booster alami untuk membantu produksi ASI lebih banyak dan lebih baik untuk bayi.

Untuk diketahui, bahan alami yang terbukti secara empiris untuk meningkatkan hasil produksi ASI adalah daun katuk, ikan gabus dan daun torbangun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com