Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 22/04/2020, 16:04 WIB

KOMPAS.com - Sebentar lagi Bulan Ramadhan 1441 H akan segera dimulai. Dalam penentuan awalnya, para ilmuwan dan pemuka agama Islam akan melakukan rukyatul hilal atau observasi (pengamatan) terhadap hilal.

Untuk diketahui, hilal merupakan bulan sabit paling tipis yang berketinggian rendah di atas cakrawala barat saat Matahari terbenam dan bisa diamati.

Akan tetapi, Bulan Ramadhan kali ini akan masih akan dibarengi oleh wabah corona yang telah berlangsung di Indonesia sejak bulan Maret. Alhasil, diperlukan protokol khusus guna mengantisipasi wabah ini.

Dalam artikel opini yang dimuat Kompas.com Sains, Rabu (22/4/2020); KH. Sirril Wafa, MA Ketua Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama, memaparkan bahwa PBNU melalui Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) telah menyiapkan protokol kesehatan untuk rukyatul hilal tahun ini.

Baca juga: Pandemi Covid-19 dan Penentuan Awal Ramadhan 2020 dengan Rukyatul Hilal dan Hisab

"Protokol dibangun di atas asas eliminasi kerumunan dan penerapan pembatasan jarak fisis seperti yang ditekankan Kementerian Kesehatan RI," tulisnya.

Pertama, aktivitas rukyatul hilal ditetapkans ebagai kegiatan tertutup yang hanya boleh diikuti oleh petugas dan tidak menyertakan undangan sama sekali.

Jumlah petugas juga dibatasi menjadi maksimum sembilan orang, kecuali pada daerah yang telah menerapkan PSBB sehingga jumlah maksimum hanya lima orang.

Petugas adalah orang yang berpengalaman di bidangnya dan berbadan sehat. Tanggung jawab ini juga diprioritaskan bagi orang-orang berusia di bawah 50 tahun yang tidak menderita penyakit penyerta, seperti diabetes mellitus, jantung, hipertensi, gangguan pernapasan dan kanker.

Baca juga: Apa Itu Hilal, Sabda Nabi SAW dan Penjelasan Ilmiahnya

Petugas juga harus lolos pemeriksaan suhu tubuh dan kesehatan yang melibatkan Satgas NU Peduli Covid-19 sebelum diizinkan berangkat ke lokasi rukyatul hilal dengan mengenakan masker sepanjang masa tugasnya.

Terkait lokasinya, KH. Sirril Wafa menjelaskan bahwa sejauh ini, sudah ada 30 lokasi rukyatul hilal yang menyatakan siap untuk berpartisipasi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+