Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kopi dan Kafein Tidak Mengganggu Detak Jantung, Studi Jelaskan

Kompas.com - 28/07/2021, 08:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com - Selama beberapa dekade, dokter memperingatkan orang-orang yang menderita irama jantung agar menghindari kopi. Namun, studi baru ungkap kafein pada kopi tampaknya tidak akan meningkatkan risiko yang menganggu detak jantung.

"Kami tidak melihat bukti untuk rekomendasi berbasis luas ini untuk menghindari kopi atau kafein," kata rekan penulis studi Dr. Gregory Marcus, kepala asosiasi kardiologi untuk penelitian di University of California, San Francisco.

Dikutip dari Medical Xpress, Senin (26/7/2021), selama ini dokter memperingatkan untuk menghindari kopi, karena dikhawatirkan kafein dapat memicu sentakan detak jantung yang tiba-tiba.

Marcus mengatakan kemungkinan pada beberapa individu, kafein dapat memicu sentakan pada detak jantung.

"Akan tetapi saya pikir bukti yang berkembang adalah kasus-kasus itu sebenarnya cukup langka," ungkapnya.

Baca juga: Bagaimana Cara Membuat Kopi Tanpa Kafein Alias Kopi Decaf?

 

Faktanya, hasil studi yang dipublikasikan pada 19 Juli lalu di jurnal JAMA Internal Medicine menunjukkan setiap cangkir kopi atau kafein yang diminum seseorang setiap hari, dapat menurunkan rata-rata 3 persen risiko aritmia, gangguan detak jantung.

"Mayoritas orang, bahkan mereka yang menderita aritmia (detak jantung tidak normal), seharusnya bisa menikmati secangkir kopi mereka, dan mungkin ada beberapa orang yang (mengonsumsi) kafein atau kopi sebenarnya bisa membantu mengurangi risiko mereka," kata Marcus.

Kopi adalah salah satu minuman favorit dan paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia.

Akan tetapi, kata Marcus, khasiatnya sebagai stimulan telah mendorong banyak dokter untuk memperingatkan pasien penyakit jantung untuk tidak minum kopi.

Untuk melihat apakah kopi maupun kafein benar-benar dapat menyebabkan jantung berdebar atau gangguan detak jantung tidak normal, Marcus dan timnya menganalisis data dari lebih 386.000 orang yang berpartisipasi dalam studi kesehatan jangka panjang di Inggris.

Baca juga: Minum Kopi Sebelum Olahraga bisa Bakar Lebih Banyak Lemak

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com