Marcus menambahkan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui dengan tepat bagaimana kopi dapat memengaruhi detak jantung, dan mengapa kopi dapat melindungi dari aritmia.
Lebih lanjut Marcus mengatakan bahwa kopi memiliki efek anti-inflamasi, dan diketahui juga peradangan dapat berkontribusi pada masalah irama jantung.
Ia menduga kemungkinan kafein memotivasi beberapa orang untuk lebih aktif secara fisik, sehingga dapat mengurangi risiko aritmia.
"Kami mungkin tidak sepenuhnya menyadari berbagai mekanisme yang mungkin relevan, dengan hubungan antara kafein dan kesehatan jantung," kata Marcus.
Baca juga: Viral Jantung Berdebar Sampai Masuk UGD karena Kopi, Ini Kata Dokter
Marcus dan Goldberger mengakui bahwa mungkin ada beberapa individu yang tidak merespons kopi dengan baik, dan kekhawatiran mereka harus terus ditanggapi dengan serius.
"Jika seorang pasien datang ke klinik dengan palpitasi, atau gejala aritmia, dan bertanya apakah kafein atau kopi berperan, itu adalah diskusi pribadi," kata Goldberger.
Namun, jika seorang pasien melaporkan mengalami palpitasi yang tampaknya berkorelasi dengan kopi atau minuman berkafein, Goldberger mengatakan bahwa data ini tidak memberi izin untuk memberi tahu mereka agar tidak mencoba membatasi kopi.
"Tapi saya pikir kami dapat memberi tahu pasien kami bahwa kopi tidak menempatkan orang berisiko lebih tinggi mengalami gangguan detak jantung," imbuhnya.
Baca juga: Studi Baru Sebut Limbah Kopi Bantu Pemulihan Hutan Tropis
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.