Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Minum Kopi Sebelum Sarapan, Studi Jelaskan Alasannya

Kompas.com - 03/10/2020, 19:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com- Minum kopi di pagi hari menjadi rutinitas yang dilakukan kebanyakan orang sebelum memulai aktivitas.

Namun, ternyata efek minum kopi sebelum sarapan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Minuman paling populer di dunia ini, selalu dianggap sebagai kekuatan untuk meningkatkan semangat, baik saat kantuk menerpa di tengah jam kerja, atau di kala waktu senggang di sore hari.

Kendati demikian, sebuah studi menyarankan agar minum kopi segera setelah bangun tidur di pagi, jangan dilakukan.

Baca juga: Kenapa Setelah Minum Kopi Badan Jadi Merasa Lelah?

 

Melansir The Independent, Sabtu (3/10/2020), minum kopi di pagi hari dapat mengganggu metabolisme tubuh dan kontrol gula darah.

Dengan menunda minum kopi non-instan, yakni yang berasal dari biji, para peneliti di Inggris menemukan, kemampuan tubuh memecah makanan secara sehat meningkat secara drastis.

"Kami tahu bahwa hampir separuh dari kita akan bangun di pagi hari dan, sebelum melakukan hal lain, minum kopi, (karena) secara intuitif semakin kita merasa lelah, semakin kuat kopinya," kata Profesor James Betts, co-direktur Center for Nutrition, Latihan dan Metabolisme di University of Bath.

Dalam studi tentang efek tidur tidak nyenyak dan kopi pagi, para ilmuwan di University of Bath menemukan berbagai penanda metabolik yang berbeda.

Baca juga: 5 Hal yang Tak Disarankan saat Mengungsi, Salah Satunya Minum Kopi

 

Orang yang tidak cukup tidur atau tidak nyenyak memiliki efek terbatas pada metabolisme, minum kopi dapat memberi dampakk negatif pada kontrol glukosa darah pada orang tersebut.

Sebab, sangat penting menjaga kadar gula darah pada kisaran yang aman untuk mengurangi risiko kondisi seperti diabetes dan penyakit jantung.

"Studi ini penting dan memiliki implikasi kesehatan yang luas, karena hingga saat ini kami memiliki pengetahuan terbatas tentang apa yang dilakukannya terhadap tubuh, khususnya untuk pengendalian metabolisme dan gula darah," kata Prof Betts.

Para peneliti meyakini hasil studi ini dapat memiliki implikasi kesehatan yang lebih luas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com