Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/07/2021, 20:03 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.comPola makan sangat memengaruhi kesehatan dan fungsi tubuh sehingga asupan harian penting untuk diperhatikan.

Pola makan yang padat nutrisi mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Sebaliknya, pola makan yang rendah nutrisi akan menurunkan daya tahan tubuh.

Dilansir dari Healthline dan Medical News Today, berikut adalah 7 makanan yang menurunkan daya tubuh dan harus dihindari:

1. Gula tambahan

Makanan yang secara signifikan meningkatkan gula darah, seperti gula tambahan, akan meningkatkan produksi protein inflamasi seperti tumor necrosis alpha,C-reactive protein, dan interleukin yang semuanya memengaruhi daya tahan tubuh.

Terlebih lagi, memiliki kadar gula darah tinggi dapat menghambat respons neutrophil dan fagosit, yakni dua jenis sel kekebalan yang membantu melindungi dari infeksi.

Baca juga: 5 Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Lansia di Masa Pandemi Covid-19

2. Makanan asin

Pola makan yang tinggi garam dapat memicu peradangan jaringan dan meningkatkan risiko penyakit autoimun.

Selain itu, garam juga dapat menghambat fungsi kekebalan normal, menekan respons anti-inflamasi, mengubah bakteri usus, dan mempromosikan generasi sel-sel kekebalan yang terlibat dalam pathogenesis penyakit autoimun.

3. Makanan tinggi lemak omega-6

Makanan yang cenderung tinggi lemak omega-6 dan rendah lemak omega-3 dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit dan kemungkinan disfungsi kekebalan.

Pola makan yang tinggi lemak omega-6 juga tampaknya mendorong protein pro-inflamasi yang dapat melemahkan respons imun.

4. Makanan yang digoreng

Makanan yang digoreng mengandung banyak molekul yang disebut produk akhir glikasi lanjutan (AGEs), yang terbentuk ketika gula bereaksi dengan protein atau lemak selama memasak dengan suhu tinggi.

Baca juga: 4 Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh, Mana Yang Terbaik?

AGEs dianggap mampu menurunkan daya tahan tubuh dengan beberapa cara, termasuk dengan meningkatkan peradangan, menguras mekanisme antioksidan tubuh, menginduksi disfungsi seluler, dan memengaruhi bakteri usus secara negative.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com