Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/07/2021, 19:30 WIB
The Conversation,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Mummy, mengapa kita punya alis? - Alexander, 3 tahun, Brisbane.

Oleh: Christian Moro dan Charlotte Phelps

PERTANYAAN yang bagus banget, Alexander!

Alis tumbuh dalam berbagai bentuk, ukuran dan warna. Mereka membuat wajah kita jadi unik. Tapi kegunaan alis bukan hanya itu.

Alis membantu kita mengekpresikan perasaan

Alis mengekspresikan perasaan kita. Kita mengernyitkan alis saat marah, dan mengangkat alis saat terkejut.

Menggerakkan alis juga bisa memberi sinyal bahwa kita sedang senang, bingung, sedih, atau kesal ke orang lain. Ekspresi ini membantu kita berkomunikasi. Jadi, alis bisa membantu kita bercerita tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Seberapa cepat kita menggerakkan alis kita juga penting. Saat kita sedih, kita menggerakkan alis secara perlahan. Saat kita marah, kita menggerakkan alis lebih cepat. Dan saat kita senang, kita alis kita bergerak paling cepat.

Baca juga: Misteri Tubuh Manusia: Mengapa Manusia Punya Alis dan Bulu Mata?

Alis melindungi mata

Ketika berlari pada hari yang panas, keringat suka muncul di dahi kita. Bentuk tulang dan kulit di sekitar alis membantu mengarahkan keringat ke sisi wajah kita dan mencegah keringat langsung ke mata kita.

Arah tumbuh barisan rambut alis juga membantu melindungi mata kita dari keringat, kotoran , debu dan air.

Ketika ada debu di alis, kita sering berkedip otomatis untuk menghilangkan debu tersebut. Bahkan, ketika debunya mendarat hanya di salah satu alis, kedua mata kita berkedip-kedip.

Alis kita juga melindungi mata kita dari cahaya yang menyilaukan. Bulu alis kita mengurangi sinar matahari yang masuk ke mata kita.

Ketika kita istirahat sesudah hari yang melelahkan, atau ketika kita sedang tidur, alis membantu mata kita relaks. Alis mengurangi ketegangan pada otot mata kita dan membantu kita menutup kelopak mata.

Alis membentuk identitas kita

Baik alis lebat maupun alis yang ditata, kedua gaya alis tersebut berperan besar dalam membuat kita terlihat unik.

Alis membantu kita mengenali wajah. Jadi jika kita tidak memiliki alis, mungkin akan sedikit sulit mengenali teman atau keluarga kita.

Alis juga membantu kita mengenali apakah seseorang itu laki-laki atau perempuan. Itu karena laki-laki cenderung memiliki alis yang lebih tebal lebih dekat ke mata, dan perempuan memiliki alis tipis yang lebih tinggi di atas mata.

Baca juga: 5 Sains Aneh Ig Nobel Prize dari Alis Tebal hingga Buaya Diberi Gas Helium

Orang yang lebih tua, seperti kakek-nenek kita, dapat memiliki alis lelah atau alis yang tampak murung. Itu karena, dengan bertambahnya usia, otot alis mereka menjadi aus dan gravitasi menariknya ke bawah.

Alis bisa menjadi indah

Sejak zaman Mesir kuno, orang-orang telah mengaitkan alis dengan kecantikan. Laki-laki dan perempuan biasa melukis pada alis gelap yang melengkung dengan bedak hitam untuk menunjukkan rasa hormat kepada dewa-dewa Mesir. Alis juga dianggap memberi orang kekuatan gaib!

Bahkan saat ini, orang-orang menata alis mereka. Mereka bisa menghilangkan rambut alis dengan krem khusus. Mereka bahkan bisa mewarnai alis atau menatonya.

Jadi, lain kali kamu bercermin, perhatikan alis kamu lebih dekat. Mereka memberi tahu orang lain perasaanmu dan membantu melindungi matamu. Mereka juga memainkan peran besar dalam penampilanmu.

Baca juga: Mengapa Bulu Mata Atas Lebih Panjang dari yang Bawah?

Christian Moro

Associate Professor of Science & Medicine, Bond University

Charlotte Phelps

PhD Student, Bond University

Artikel ini tayang di Kompas.com berkat kerja sama dengan The Conversation Indonesia. Tulisan di atas diambil dari artikel asli berjudul "Curious Kids: mengapa kita punya alis?". Isi di luar tanggung jawab Kompas.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com