Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Awal Vaksin Pfizer di Israel, Vaksin Ini Tidak Efektif Lawan Varian Delta

Kompas.com - 06/07/2021, 17:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Israel adalah negara dengan hampir seluruh penduduknya telah disuntik vaksin Pfizer. Namun, ilmuwan mengungkapkan data studi awal vaksin Covid-19 ini, kemungkinan vaksin ini tidak efektif terhadap varian Delta.

Ketua panel ahli nasional Israel tentang Covid-19, Ran Balicer mengatakan bahwa terlalu dini untuk menilai secara tepat efektivitas vaksin terhadap varian virus corona yang kali pertama diidentifikasi di India.

Di seluruh dunia, varian Delta disebut bertanggung jawab atas melonjaknya kasus Covid-19.

Sejumlah negara telah melaporkan kenaikan kasus yang sangat cepat, yang disebut telah disebabkan oleh penyebaran varian Delta asal India.

Kendati demikian, seperti dilansir dari Medial Xpress, Selasa (6/7/2021) data awal para ilmuwan Israel ini hanya menunjukkan sebagian.

Baca juga: Suntikan Pertama Vaksin Pfizer di Israel 85 Persen Efektif, Studi Jelaskan

 

Sebab, jumlah kasus yang rendah, secara keseluruhan di antara orang Israel yang telah menerima vaksin Pfizer secara penuh, serta paparan virus dan kemungkinan pengujian yang tidak merata di seluruh populasi.

Hal ini semakin memperumit upaya untuk mencapai kesimpulan tentang data.

Balicer yang juga chief innovation officer di Clalit, organisasi pemeliharaan kesehatan terbesar Israel (HMO) mengatakan bahwa kemunculan varian Delta sebagai "strain dominan" di Israel, telah menyebabkan perubahan besar dalam dinamika transmisi.

Israel menjadi negara terdepan dalam program vaksinasi Covid-19 di dunia dengan menggunakan vaksin mRNA yang dikembangkan Pfizer dan BioNTecg.

Vaksinasi Covid-19 tersebut dimulai pada Desember lalu, dan kini hampir seluruh populasi di negara ini telah menerima dosis penuh vaksin Pfizer.

Selain itu, Israel menjadi studi kasus inokulasi massal, yakni pemberian vaksin Pfizer secara massal terhadap seluruh orang dewasa, yang menawarkan jalan keluar dari pandemi virus corona ini.

Baca juga: Vaksin AstraZeneca dan Pfizer Efektif Lawan Varian Delta dan Kappa

Ilustrasi varian virus corona Delta. Varian ini pertama kali diidentifikasi di India, sebelumnya dinamai B.1.617.2. Virus corona varian Delta.Shutterstock/angellodeco Ilustrasi varian virus corona Delta. Varian ini pertama kali diidentifikasi di India, sebelumnya dinamai B.1.617.2. Virus corona varian Delta.

Vaksinasi Covid-19 di negara ini telah menurunkan penularan menjadi sekitar lima kasus baru lokal per hari. Akan tetapi, angka tersebut telah mengalami peningkatan menjadi sekitar 300 kasus Covid-19 dalam beberapa hari terakhir, karena adanya varian Delta yang menyebar cepat di Israel.

Setengah dari kasus harian terjadi pada anak-anak, dan setengah kasus lainnya terjadi di antara orang dewasa yang sebagian besar telah divaksinasi.

"Sampai batas tertentu itu bisa diharapkan, karena 85 persen orang dewasa di Israel sudah divaksinasi," jelas Balicer.

Akan tetapi, menurut Balicer, dengan peningkatan kasus Covid-19 yang telah melampaui dari yang diharapkan, kemungkinkan ada beberapa penurunan efektivitas vaksin Pfizer terhadap penyakit ringan akibat Covid-19.

Jumlah kasus Covid-19 parah di antara masyarakat Israel yang telah menerima vaksin Pfizer, telah meningkat dalam beberapa hari terakhir.

Balicer mengatakan peningkatan itu kira-kira satu kasus Covid-19 setiap dua hari menjadi lima kasus per hari.

Baca juga: Kabar Baik, Vaksin Pfizer Beri Perlindungan dari Varian Covid-19 Delta dan Alpha

 

Kendati demikian, terlalu dini untuk menarik kesimpulan bahwa efektivitas vaksin Pfizer terhadap penyakit serius yang diakibatkan varian Delta.

Akan tetapi, Balicer menambahkan bahwa para ahli tetap berharap bahwa efektivitas vaksin terhadap penyakit serius akan tetap setinggi untuk strain alpha yang diidentifikasi untuk pertama kalinya di Inggris pada bulan Desember.

Perdana Menteri Israel Naftali Bennett memperingatkan Minggu, menjelang pertemuan kabinet mingguan.

"Dengan varian Delta mengamuk, Israel mungkin harus memperkenalkan kembali pembatasan tertentu yang dicabut bulan lalu untuk mengekang transmisi," kata dia.

Balicer menambahkan bahwa tidak mungkin Israel dapat menahan kasus yang meningkat tanpa pembatasan lebih lanjut untuk diberlakukan kembali.

Akan tetapi menyuarakan harapan mereka akan ringan dan bahwa "vaccine wall" Israel dari warga yang telah disuntik vaksin Covid-19 akan membantu mengurangi penyebaran lebih lanjut.

"Sangat menggembirakan bahwa kami masih mempertahankan nol kematian (akibat Covid-19) selama dua belas hari terakhir," kata Balicer.

Baca juga: Studi: Varian Virus Corona Afrika Selatan Terobos Pertahanan Vaksin Pfizer

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com