Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin AstraZeneca dan Pfizer Efektif Lawan Varian Delta dan Kappa

Kompas.com - 04/07/2021, 13:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Menurut studi terbaru, vaksin Covid-19 yang diproduksi AstraZeneca dan Pfizer-BioNTech tetap efektif melawan varian Delta dan Kappa yang pertama kali diidentifikasi di India.

Studi ini mendukung vaksinasi harus terus digenjot terus menerus untuk membantu melawan Covid-19.

Studi ini dilakukan oleh peneliti Universitas Oxford dan telah terbit di jurnal Cell.

Dilansir dari Reuters, Rabu (23/6/2021), peneliti menyelidiki kemampuan antibodi dalam darah dari orang yang divaksinasi dua suntikan atau dua dosis dan bagaimana keefektifannya melawan varian B.1.617.

Varian B.1.617 mengacu pada varian Delta dan Kappa yang umum digunakan.

Baca juga: Ramai Vaksin Kombinasi AstraZeneca dan Pfizer Ampuh Lawan Covid-19, Ini Risetnya

Pada minggu ketiga bulan Juni, analisis Public Health England (PHE) menunjukkan bahwa vaksin Pfizer dan AstraZeneca menekan perlindungan dari rawat inap terhadap varian Delta hingga lebih dari 94 persen.

"Kami didorong untuk melihat hasil non-klinis yang diterbitkan dari Oxford dan data ini, di samping analisis awal dunia nyata baru-baru ini dari Public Health England. Ini memberi kami indikasi positif bahwa vaksin AstraZeneca dapat memiliki dampak signifikan terhadap varian Delta," kata Eksekutif AstraZeneca Mene Pangalos mengatakan dalam sebuah pernyataan terpisah.

Varian Delta menjadi versi penyakit yang dominan secara global, kata kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia pada 18 Juni 2021.

Para peneliti Oxford juga menganalisis kemungkinan infeksi ulang pada orang yang sebelumnya memiliki Covid-19.

Baca juga: Vaksin AstraZeneca 94 Persen Efektif Cegah Risiko Rawat Inap karena Varian Delta

Melihat kemampuan antibodi dalam sampel darah untuk menetralkan varian, risiko infeksi ulang dengan varian Delta muncul sangat tinggi pada individu yang sebelumnya terinfeksi oleh garis keturunan Beta dan Gamma yang muncul di Afrika Selatan dan Brasil, masing-masing.

Sebaliknya, infeksi sebelumnya dengan varian Alpha, atau B.1.17, yang pertama kali terdeteksi di Inggris, memberikan perlindungan silang yang "masuk akal" terhadap semua varian yang menjadi perhatian, meminjamkan dirinya sebagai template untuk vaksin generasi berikutnya.

“B.1.17 mungkin menjadi kandidat vaksin varian baru untuk memberikan perlindungan seluas-luasnya,” kata para peneliti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com