Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susu Steril, Pasteurisasi, dan UHT, Apa Bedanya?

Kompas.com - 05/07/2021, 12:01 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.com - Pada kemasan susu yang dijual di pasaran sering tertulis susu steril, UHT, atau pasteurisasi. Apa bedanya?

Ketiga istilah tersebut adalah teknik yang digunakan untuk memanaskan produk makanan secara terkontrol untuk membunuh patogen berbahaya. Proses ini mampu membuat produk makanan bertahan lebih lama serta lebih aman dikonsumsi.

Pasteurisasi

Pada dasarnya proses pasteurisasi produk makanan ini seperti proses blansir pada sayur. Pemanasan bertujuan untuk menonaktifkan enzim dan mikroorganisme yang ada di dalam makanan yang bisa membuat kualitas makanan berubah.

Pasteurisasi memanaskan menggunakan suhu rendah di bawah 100 derajat celsius. Suhunya bervariasi dari 62 hingga 90 derajat celsius. Waktu yang digunakan juga bervariasi dari beberapa detik hingga menit.

Baca juga: Rebutan Susu Beruang saat Kasus Covid-19 Naik, Ini 4 Faktor Pemicu Panic Buying

Pasteurisasi ini bisa digunakan pada berbagai produk, seperti susu dan jus buah. Namun, karena pemanasannya hanya sedikit, susu pasteurisasi mungkin masih mengandung beberapa mikroorganisme yang tidak berbahaya bagi manusia.

Selain itu, susu pasteurisasi juga tidak dapat bertahan selama dua proses lainnya. Susu pasteurisasi hanya bisa bertahan beberapa hari dan harus disimpan di kulkas pada suhu 2 sampai 6 derajat celsius.

Kelebihan susu pasteurisasi adalah kandungan alami gizinya masih lebih tinggi karena tidak dipanaskan terlalu lama dan tidak terlalu tinggi suhunya.

Nutrisi yang terkandung secara alami di dalam berbagai bahan makanan lebih mudah diserap tubuh dibandingkan nutrisi buatan yang ditambahkan pada makanan.

Baca juga: Nutrisi dan Manfaat Susu yang Menyehatkan Tubuh

UHT

UHT adalah singkatan dari ultra high temperature. Proses ini menggunakan suhu yang tinggi, tetapi dalam periode waktu yang singkat, yaitu hanya dalam beberapa detik. Suhu yang digunakan pada proses ini adalah 135 sampai 150 derajat celsius.

Periode yang sangat singkat bertujuan untuk meminimalisasi kerusakan nutrisi pada makanan akibat pemanasan pada suhu tinggi. Namun, waktunya cukup untuk membunuh mikroorganisme yang berbahaya bagi tubuh dan lebih banyak daripada proses pasteurisasi.

Susu UHT merupakan bentuk umum susu yang beredar di pasaran. Kelebihan susu UHT adalah bisa diletakkan di suhu ruang dan bisa bertahan dalam waktu yang lama, yaitu sekitar 1 sampai 6 bulan.

Baca juga: 5 Pengganti Susu Sapi, Tetap Nikmat dan Bergizi

Jika Anda mengonsumsi susu secara rutin, susu UHT bisa menjadi pilihan yang baik jika Anda tidak memiliki kulkas yang besar untuk menyimpan stok susu pasteurisasi.

Kekurangan dari proses UHT adalah kandungan gizi alami yang berkurang. Suhu tinggi akan memecah protein dan nutrisi yang ada di dalam susu.

Oleh sebab itu, produk susu UHT sering mendapatkan tambahan vitamin atau fortifikasi untuk mengatasi kekurangan ini. Dengan demikian, Ada bisa tetap mendapatkan nutrisi yang baik dari meminum susu.

Sterilisasi

Proses ini menggunakan temperatur yang tinggi dalam waktu yang lama. Untuk sterilisasi makanan, dibutuhkan suhu 110 hingga 120 derajat celsius dengan durasi 20 hingga 40 menit. Proses ini akan benar-benar membunuh semua jenis bakteri yang ada di dalam susu.

Susu steril bisa bertahan lama walau di suhu ruangan. Susu steril bisa bertahan lebih dari 6 bulan tanpa mengalami kerusakan atau perubahan rasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com