Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/06/2021, 17:02 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

Misal, margarin yang dibuat dari minyak kedelai mengandung sekitar 20 persen lemak tak jenuh ganda.

Lemak tak jenuh ganda umumnya dianggap sehat. Bahkan, mungkin memiliki manfaat untuk kesehatan jantung dibandingkan lemak jenuh.

Beberapa margarin juga diolah dan diperkaya dengan fitosterol yang mampu menurunkan kolesterol jahat, setidaknya dalam jangka pendek.

Namun, sebagian besar penelitian belum mendeteksi hubungan antara asupan fitosterol dan risiko penyakit jantung.

Risiko konsumsi margarin

Margarrin memang mengandung nutrisi yang tidak berbahay bagi kesehatan jantung, namun umumnya tinggi akan lemak trans.

Baca juga: Ikan Vs Ayam, Sumber Protein Mana yang Lebih Baik?

Asupan tinggi lemak trans telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kronis sehingga sangat disarankan untuk dibatasi.

Selain itu, margarin juga mungkin tinggi lemak omega-6. Konsumsi omega-6 yang terlalu banyak dikaitkan dengan peradangan kronis.

Studi observasional telah menghubungan asupan tinggi lemak omega-6 dengan peningkatan risiko obesitas, penyakit jantung, dan penyakit radang usus.

Mana yang lebih sehat?

Mentega dan margarin memiliki tampilan dan fungsi yang hampir sama. Namun, keduanya memiliki profil nutrisi yang berbeda.

Mentega mengandung lemak jenuh yang tinggi, sedangkan margarin kaya akan lemak tak jenuh dan lemak trans.

Baca juga: Garam Himalaya Vs Garam Meja, Mana Lebih Sehat?

Jika lebih suka margarin dibandingkan mentega, pilihlah produk yang bebas lemak trans dan dibuat dari minyak sehat seperti minyak zaitun.

Jika lebih memilih mentega, pertimbangkan untuk memilih mentega yang susunya berasal dari sapi yang diberi makan rumput.

Apapun yang dipilih, baik margarin maupun mentega, harus dikonsumsi dalam jumlah sedang untuk menekan risiko kesehatannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com