Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garam Himalaya Vs Garam Meja, Mana Lebih Sehat?

Kompas.com - 19/01/2021, 20:25 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Belakangan pink Himalayan salt atau garam pink Himalaya begitu popular. Anda akan dengan mudah menemukannya di pusat perbelanjaan.

Garam Himalaya, yang secara alami memiliki warna merah muda ini, ditambang di dekat pegunungan Himalaya di Pakistan.

Banyak orang mengklaim bahwa garam ini sarat dengan mineral dan memberikan manfaat kesehatan yang luar biasa.

Baca juga: Terkonfirmasi, Garam Laut Bisa Hasilkan Berlian

Sehingga, garam Himalaya sering disebut-sebut lebih sehat dibanding garam meja biasa. Benarkah demikian?

Garam meja

Garam merupakan suatu mineral yang sebagian besar kandunganya terdiri dari senyawa natrium klorida.

Garam mengandung begitu banyak natrium klorida - sekitar 98% - sehingga kebanyakan orang menggunakan kata "garam" dan "natrium" secara bergantian.

Garam dapat diproduksi dengan menguapkan air garam atau mengekstraksi garam padat dari tambang garam bawah tanah.

Sebelum dijual di toko bahan makanan, garam meja melalui proses pemurnian untuk menghilangkan kotoran dan mineral lain selain natrium klorida.

Yodium sering disertakan dalam garam untuk membantu mencegah kekurangan yodium.

Manusia telah menggunakan garam untuk membumbui dan mengawetkan makanan selama ribuan tahun.

Menariknya, natrium juga memainkan peran penting dalam beberapa fungsi biologis, termasuk keseimbangan cairan, konduksi saraf, dan kontraksi otot.

Untuk alasan ini, sangat penting menyertakan garam atau natrium dalam makanan Anda.

Namun, banyak ahli kesehatan mengklaim bahwa terlalu banyak natrium dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.

Karena mengonsumsi terlalu banyak garam meja dianggap berbahaya untuk kesehatan, banyak orang beralih menggunakan garam Himalaya, yang diyakini sebagai alternatif yang lebih sehat.

Baca juga: Hati-hati, Terlalu Banyak Garam Bisa Lemahkan Sistem Imun

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com