Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mentega VS Margarin, Mana yang Lebih Sehat?

KOMPAS.com – Mungkin masih banyak orang yang menganggap sama antara margarin dan mentega. Meski tampak sama, keduanya adalah produk olahan yang berbeda.

Mentega merupakan olahan susu yang menjadi lemak padat. Susu yang dapat diolah menjadi mentega adalah susu sapi, susu kambing, dan susu domba.

Sedangkan margarin adalah produk non-dairy pengganti mentega yang dibuat dari minyak sayur, air, garam, dan emulsifier.

Oleh sebab itu, margarin lebih banyak digunakan oleh vegan dibandingkan mentega. Namun, ada juga margarin yang dicampur dengan susu.

Selengkapnya, berikut adalah perbandingan antara mentega dan margarin, dilansir dari Healthline, 17 April 2018.

Manfaat mentega

Mentega mungkin memiliki kandungan nutrisi yang tidak ditemukan pada produk olahan lain. Misal, mentega dari sapi yang diberi makan rumpu dapat memberikan vitamin K2.

Adapun vitamin K2 merupakan nutrisi yang dikaitkan dengan manfaat peningkatan kesehatan tulang.

Selain itu, ada juga kandungan Conjugated Linoleic Acid (CLA) yang memiliki sifat antikanker serta menurunkan persentase lemak dalam tubuh.

Kandungan lainnya adalah butyrate yang mampu melawan peradangan, meningkatkan kesehatan pencernaan, dan mencegah penambahan berat badan.

Risiko konsumsi mentega

Beberapa ahli telah menyarankan untuk membatasi konsumsi mentega karena banyaknya lemak jnuh dan kolesterol di dalamnya.

Mentega terdiri dari sekitar 50 persen lemak jenuh. Studi observasional telah mengamati hubungan antara lemak jenuh dan penyakit jantung.

Sebuah tinjauan terhadap penelitian baru-baru ini mengatakan, makan lebih sedikit lemak jenuh dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung hingga 17 persen.

Tidak hanya tinggi lemak jenuh, mentega juga kaya akan kolesterol yang menjadi faktor risiko utama penyakit jantung.

Para ahli kesehatan telah menyarankan untuk mengadopsi pola makan rendah kolesterol, terutama bagi orang dengan hiperkolesterolemia familial, yakni kondisi genetik yang menyebabkan kadar kolesterol tinggi.

Manfaat margarin

Sebagian besar jenis margarin mengandung lemak jenuh ganda yang tinggi. Jumlahnya bergantung pada jenis minyak nabati yang digunakan.

Misal, margarin yang dibuat dari minyak kedelai mengandung sekitar 20 persen lemak tak jenuh ganda.

Lemak tak jenuh ganda umumnya dianggap sehat. Bahkan, mungkin memiliki manfaat untuk kesehatan jantung dibandingkan lemak jenuh.

Beberapa margarin juga diolah dan diperkaya dengan fitosterol yang mampu menurunkan kolesterol jahat, setidaknya dalam jangka pendek.

Namun, sebagian besar penelitian belum mendeteksi hubungan antara asupan fitosterol dan risiko penyakit jantung.

Risiko konsumsi margarin

Margarrin memang mengandung nutrisi yang tidak berbahay bagi kesehatan jantung, namun umumnya tinggi akan lemak trans.

Asupan tinggi lemak trans telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kronis sehingga sangat disarankan untuk dibatasi.

Selain itu, margarin juga mungkin tinggi lemak omega-6. Konsumsi omega-6 yang terlalu banyak dikaitkan dengan peradangan kronis.

Studi observasional telah menghubungan asupan tinggi lemak omega-6 dengan peningkatan risiko obesitas, penyakit jantung, dan penyakit radang usus.

Mana yang lebih sehat?

Mentega dan margarin memiliki tampilan dan fungsi yang hampir sama. Namun, keduanya memiliki profil nutrisi yang berbeda.

Mentega mengandung lemak jenuh yang tinggi, sedangkan margarin kaya akan lemak tak jenuh dan lemak trans.

Jika lebih suka margarin dibandingkan mentega, pilihlah produk yang bebas lemak trans dan dibuat dari minyak sehat seperti minyak zaitun.

Jika lebih memilih mentega, pertimbangkan untuk memilih mentega yang susunya berasal dari sapi yang diberi makan rumput.

Apapun yang dipilih, baik margarin maupun mentega, harus dikonsumsi dalam jumlah sedang untuk menekan risiko kesehatannya.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/06/27/170200323/mentega-vs-margarin-mana-yang-lebih-sehat-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke