Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Sebut Virus Corona Mampu Beradaptasi Sangat Baik dalam Menginfeksi Manusia

Kompas.com - 25/06/2021, 16:03 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

Pemodelan komputer tim menunjukkan virus SARS-CoV-2 juga relatif kuat terikat pada ACE2 dari trenggiling, pemakan semut eksotis langka yang ditemukan di beberapa bagian Asia Tenggara dengan contoh penggunaan sesekali sebagai makanan atau obat-obatan tradisional.

Profesor Winkler mengatakan, trenggiling menunjukkan energi protein lonjakan tertinggi dari semua hewan yang diteliti - jauh lebih tinggi daripada kelelawar, monyet, dan ular.

"Meskipun pada awal pandemi beberapa ilmuwan pernah mengatakan mereka telah menemukan SARS-CoV-2 pada trenggiling, hal ini karena kesalahpahaman dan klaim ini dengan cepat ditarik kembali,” kata Profesor Petrovsky.

“Hal itu karena virus corona pada trenggiling yang mereka gambarkan memiliki kurang dari 90% kesamaan genetik dengan SARS-CoV-2 dan karenanya tidak bisa menjadi nenek moyangnya," lanjut Professor Petrovsky.

Baca juga: Meski Jarang Terjadi, Sindrom Peradangan Bisa Menyerang Orang Dewasa Pasca Covid-19

Namun, penelitian ini dan lainnya menunjukkan bahwa bagian spesifik dari protein lonjakan virus corona trenggiling yang mengikat ACE2 hampir identik dengan protein lonjakan SARS-CoV-2.

Pembagian protein lonjakan yang hampir identik ini, menurut Professor Petrovsky hampir pasti menjelaskan mengapa SARS-CoV-2 mengikat sangat baik pada trenggiling ACE2.

Ia melanjutkan, protein lonjakan trenggiling dan SARS-CoV-2 mungkin telah mengembangkan kesamaan melalui proses evolusi konvergen, rekombinasi genetik antara virus, atau melalui rekayasa genetika, tanpa ada jalan untuk membedakan antara kemungkinan-kemungkinan ini.

"Secara keseluruhan, mengesampingkan hasil ACE2 trenggiling yang menarik, penelitian kami menunjukkan bahwa virus Covid-19 beradaptasi dengan sangat baik untuk menginfeksi manusia," Kata Profesor Petrovsky.

"Kami juga menyimpulkan, bahwa beberapa hewan peliharaan seperti kucing, anjing, dan sapi kemungkinan juga rentan terhadap infeksi SARS-CoV-2," tambah Profesor Winkler.

Pertanyaan yang sangat penting dan terbuka adalah, tentang bagaimana virus menginfeksi manusia memiliki dua penjelasan utama saat ini.

Virus mungkin telah ditularkan ke manusia dari kelelawar melalui hewan perantara yang belum ditemukan (asal zoonosis), tetapi belum dapat disanggah bahwa virus itu dilepaskan secara tidak sengaja dari laboratorium virologi.

Penyelidikan ilmiah dan berbasis bukti yang menyeluruh, diperlukan untuk menentukan dari penjelasan ini mana yang benar.

Bagaimana dan di mana virus SARS-CoV-2 beradaptasi menjadi patogen manusia yang begitu efektif tetap menjadi misteri, para peneliti menyimpulkan, bahwa menemukan asal-usul penyakit akan membantu upaya untuk melindungi umat manusia dari pandemi virus corona di masa depan.

Baca juga: Curiga Terpapar Virus Corona, Kapan Waktu yang Tepat Melakukan Tes Covid-19?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com