Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Ungkap Gejala Varian Delta yang Berbeda dari Gejala Klasik Covid-19

Kompas.com - 18/06/2021, 13:05 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

Sumber CNBC

Varian yang harus diperhatikan

Minggu ini varian Delta diklasifikasikan kembali sebagai varian yang menjadi perhatian (variant of concern) oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), berdasarkan bukti yang semakin banyak bahwa varian Delta menyebar lebih mudah dan menyebabkan kasus yang lebih parah jika dibandingkan dengan varian lain, termasuk B. 1.1.7 (Alpha). Demikian kata CDC dalam sebuah pernyataan kepada NBC News.

Dr Scott Gottlieb, mantan komisaris Food and Drug Administration, mengatakan, varian Delta kemungkinan juga akan menjadi strain dominan di AS dan dapat terus meningkat.

Di Inggris, saat ini varian Delta juga bertanggung jawab atas sebagian besar infeksi baru, menyebabkan lonjakan kasus di kalangan anak muda dan yang tidak divaksinasi, dan bahkan menyebabkan peningkatan rawat inap pada kelompok tersebut.

Baca juga: Muncul Virus Corona Varian Delta Plus, Ahli Ingatkan Disiplin Protokol Kesehatan

Penyebaran varian Delta juga telah mendorong Inggris untuk menunda pelonggaran lebih lanjut dari pembatasan Covid-19.

Program vaksinasi Covid-19 diharapkan dapat menghentikan penyebaran liar varian Delta, sehingga harus terus dilakukan untuk melindungi generasi muda yang mungkin belum sepenuhnya divaksinasi.

Analisis dari Public Health England yang dirilis pada hari Senin menunjukkan bahwa dua dosis vaksin Pfizer-BioNTech atau Oxford-AstraZeneca Covid-19 sangat efektif mencegah rawat inap akibat terinfeksi Covid-19 varian Delta.

Profesor Paul Elliott, direktur program REACT dari Imperial's School of Public Health, mengatakan, pihaknya menemukan bukti kuat untuk pertumbuhan eksponensial infeksi dari akhir Mei hingga awal Juni.

Di mana data tersebut bertepatan dengan varian Delta yang mendominasi, sehingga sangat penting untuk terus memantau tingkat infeksi dari varian Delta.

Sebelumnya, peneliti telah ditemukan bahwa hubungan antara infeksi, rawat inap, dan kematian telah melemah sejak Februari, yang mana ini menunjukkan program vaksinasi berhasil menekan angka rawat inap dan kematian pada orang yang terinfeksi Covid-19.

Sayangnya, sejak akhir April, tren rawat inap pada orang yang terinfeksi Covid-19 kembali naik.

Sebagian besar infeksi varian Delta terjadi pada anak-anak dan dewasa muda, tetapi juga meningkat pada orang tua.

Baca juga: Varian Virus Corona Delta Menggandakan Risiko Rawat Inap, Ini Risetnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com