Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Varian Virus Corona Delta Menggandakan Risiko Rawat Inap, Ini Risetnya

Kompas.com - 15/06/2021, 12:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Varian virus corona Delta menggandakan risiko rawat inap dibanding dengan varian yang sebelumnya mendominasi di Inggris, varian Alpha.

Kendati demikian, dua dosis vaksin masih memberikan perlindungan yang kuat.

Ini adalah hasil riset dari penelitian di Skotlandia yang dilaporkan pada Senin (14/6/2021).

Baca juga: Varian Delta di India Picu Gejala Baru, Gangguan Pendengaran hingga Penggumpalan Darah

Studi tersebut mengatakan, bukti awal menunjukkan dua dosis vaksin masih memberi perlindungan terhadap varian Delta yang pertama kali diidentifikasi di India.

Namun memang efektivitasnya lebih rendah dibanding varian Alpha yang pertama kali diidentifikasi di Kent, Inggris.

Studi yang diterbitkan di jurnal Lancet itu mengamati 19.543 kasus komunitas dan 377 rawat inap di antara 5,4 juta orang di Skotlandia.

Dari jumlah tersebut, 7.723 kasus dan 134 rawat inap di antaranya merupakan varian Delta.

Chris Robertson, Profesor Epidemiologi Kesehatan Masyarakat Universitas Strathclyde, mengatakan bahwa berdasarkan usia dan komorbiditas, varian Delta secara kasar menggandakan risiko rawat inap, tetapi vaksin masih mengurangi risiko itu.

"Jika Anda dites positif, maka dua dosis vaksin atau satu dosis selama 28 hari secara kasar mengurangi risiko Anda dirawat di rumah sakit hingga 70 persen," katanya dilansir dari Reuters, Selasa (15/6/2021).

Dua minggu setelah dosis kedua, vaksin Pfizer (PFE.N) BioNTech memberikan 79 persen perlindungan terhadap infeksi dari varian Delta, dibandingkan dengan efikasi 92 persen terhadap varian Alpha.

Untuk vaksin Oxford-AstraZeneca (AZN.L), ada 60 persen perlindungan terhadap varian Delta dibandingkan dengan 73 persen perlindungan untuk varian Alpha.

Baca juga: Indonesia Berpotensi Hadapi Dobel Puncak Kasus Covid-19, Ini Penyebabnya

Para peneliti memperingatkan agar tidak menggunakan data untuk membandingkan vaksin satu sama lain karena perbedaan dalam kelompok yang menerima setiap jenis suntikan, dan perbedaan dalam seberapa cepat kekebalan dikembangkan di setiap suntikan.

Mereka mengatakan dua dosis vaksin memberikan perlindungan yang jauh lebih baik daripada satu dosis terhadap varian Delta, dan penundaan pelonggaran penguncian di Inggris akan membantu lebih banyak orang mendapatkan dosis kedua dan meningkatkan respons kekebalan mereka.

“Saya pikir segala jenis tindakan pencegahan akan sangat membantu,” kata Aziz Sheikh, Direktur Institut Usher di Universitas Edinburgh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com