Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/06/2021, 11:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Varian virus corona B.1.617.2 atau disebut varian Delta adalah jenis yang paling banyak menyebar di India.

Kabar terbaru, dokter di India mengatakan bahwa gangguan pendengaran, gangguan lambung parah, dan pembekuan darah - gejala yang biasanya tidak terlihat pada pasien Covid-19 - berkaitan dengan varian Delta.

Ketiga gejala tersebut, yakni gangguan pendengaran, gangguan lambung parah, dan pembekuan darah mengarah ke gangrene.

Dilansir dari SehatQ, gangrene atau gangren adalah munculnya jaringan tubuh mati karena kehilangan suplai darah.

Gangren dapat memengaruhi bagian tubuh manapun, tapi biasanya dimulai dari area yang paling jauh dari jantung. Contohnya, jari kaki, kaki, jari tangan dan tangan.

Baca juga: Kabar Baik, Vaksin Pfizer Beri Perlindungan dari Varian Covid-19 Delta dan Alpha

Varian Delta telah menyebar ke lebih dari 60 negara selama enam bulan terakhir, termasuk Indonesia.

Sementara di Inggris dan Skotlandia, bukti awal menunjukkan bahwa varian Delta membawa risiko rawat inap yang lebih tinggi.

Tingkat penularan varian Delta yang lebih tinggi dibandingkan dengan varian lain, dan berkurangnya efektivitas vaksin, telah membuat pemahaman tentang efek strain menjadi sangat penting.

"Kami membutuhkan lebih banyak penelitian ilmiah untuk menganalisis apakah presentasi klinis yang lebih baru ini terkait dengan B.1.617 atau tidak," kata Dr Abdul Ghafur, seorang dokter penyakit menular di Rumah Sakit Apollo di Chennai, kota terbesar di India selatan.

Dilansir dari Strait Times, Selasa (8/6/2021), Ghafur mengatakan saat ini ada lebih banyak pasien Covid-19 yang mengalami diare, dibanding saat gelombang awal pandemi di India.

"Tahun lalu kami pikir telah memahami musuh kita semua (Covid-19), tapi ternyata itu berubah. Virus menjadi sangat, sangat tak terduga," kata Ghafur.

Sakit perut, mual, muntah, kehilangan napsu makan, gangguan pendengaran, dan nyeri sendi adalah beberapa penyakit yang dialami pasien Covid-19, menurut enam dokter yang merawat pasien di seluruh India.

Para pasien Covid-19 di India yang juga terinfeksi jamur hitam atau Mucormycosis, dirawat di rumah sakit NSCB, Jabalpur, India, pada 20 Mei 2021.AFP PHOTO/UMA SHANKAR MISHRA Para pasien Covid-19 di India yang juga terinfeksi jamur hitam atau Mucormycosis, dirawat di rumah sakit NSCB, Jabalpur, India, pada 20 Mei 2021.

Menurut Dr Ganesh Manudhane, seorang ahli jantung Mumbai, yang telah merawat delapan pasien untuk komplikasi trombotik di Rumah Sakit Seven Hills selama dua tahun terakhir, beberapa pasien mengembangkan trombus mikro, atau gumpalan darah kecil yang menyebabkan jaringan yang terkena mati dan berkembang menjadi gangren. Dua pasien memerlukan amputasi jari dan kaki.

"Saya melihat 3-4 kasus pada tahun lalu. Sekarang menjadi satu pasien dalam seminggu," ungkap Manudhane.

India telah melaporkan 18,7 juta kasus Covid-19 sejauh ini pada tahun 2021, dibandingkan dengan 10,3 juta kasus pada tahun lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com