KOMPAS.com - Semua orang bisa terinfeksi Covid-19, tak terkecuali anak-anak. Namun sayangnya, data yang menunjukkan berapa jumlah anak-anak yang terinfeksi Covid-19 sangat minim.
Dari data mandiri yang dikumpulkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), jumlah kasus Covid-19 pada anak mencapai 11-12 persen, dengan angka kematian naik 50 persen selama pandemi.
Ini adalah salah satu berita populer Sains Kompas.com edisi Senin, 14 Juni 2021.
Bagaimana cara mencegah anak terpapar Covid-19 karena varian baru virus corona masuk ke Indonesia juga menjadi berita populer lainnya.
Kemudian, para ahli mengingatkan bahwa Indonesia berpotensi menghadapi dobel puncak Covid-19 pada akhir Juni hingga akhir Juli nanti.
Adanya potensi lonjakan kasus Covid-19, ahli menegaskan untuk mengubah strategi penanganan.
Baca juga: [POPULER SAINS] NASA Temukan Planet Mirip Bumi | 3 Obat Asam Lambung
Berikut ulasan selengkapnya:
Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A, mengatakan bahwa kasus Covid-19 pada anak di Indonesia sekitar 11-12 persen. Ini termasuk kasus Covid-19 anak yang tertinggi di dunia.
Masalahnya, jumlah kematian anak balita selama pandemi meningkat hampir 50 persen. Setidaknya ada 1.000 kematian anak di Indonesia setiap minggunya.
Memang sejak awal banyak ahli, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF mengatakan bahwa kasus Covid-19 pada anak jarang terjadi.
Namun dikatakan Aman, dari data yang dilihat IDAI, ada banyak kasus Covid-19 pada anak.
Selengkapnya baca di sini:
Kasus Covid-19 Pada Anak, IDAI: Setiap Minggu Ribuan Anak Meninggal
Sangat penting menjaga anak-anak tetap terlindungi dari paparan virus corona. Salah satunya dengan menjaga daya tahan tubuh anak.
Dijelaskan dr. Robert Soetandio, Sp.A, M.Si.Med Dokter Spesialis Anak RS Pondok Indah, daya tahan tubuh ibarat mekanisme pertahanan tubuh anak dalam melawan penyakit.