Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tahun Bertugas, Tikus Pelacak Ranjau Magawa Akhirnya Pensiun

Kompas.com - 07/06/2021, 20:04 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

Selama 20-30 menit sehari, Magawa juga dilepas ke kandang yang lebih besar dengan fasilitas seperti kotak pasir dan roda lari.

Selain di Kamboja, APOPO sendiri juga bekerja untuk membersihkan jutaan ranjau yang tertinggal dari perang dan konflik di Angola, Zimbabwe, dan Mozambik.

Ranjau darat sisa peperangan masih jadi ancaman hingga saat ini. Lebih dari 60 juta orang di 59 negara terus terancam oleh ranjau darat dan persenjataan yang tidak meledak.

Pada 2018, ranjau darat dan sisa-sisa perang lainnya menewaskan atau melukai 6.897 orang.

Magawa adalah bagian dari kelompok tikus pelacak ranjau darat yang dibiakkan untuk tujuan membersihkan ranjau.

Baca juga: Tikus Punya Kemampuan Deteksi Ranjau, Kok Bisa?

 

Hewan pengerat ini lahir di Tanzania pada 2014. Lalu pada 2016, Magawa pindah ke kota barat laut Kamboja, Siem Reap untuk memulai karirnya sebagai pelacak ranjau.

APOPO memutuskan bahwa tikus berkantung raksasa Afrika paling cocok untuk pembersihan ranjau darat karena ukurannya memungkinkan mereka berjalan melintasi ladang ranjau tanpa memicu bahan peledak, serta melakukannya jauh lebih cepat daripada manusia.

Mengutip pemberitaan Kompas.com sebelumnya, tikus berkantung raksasa Afrika (Cricetomys ansorgei) ini juga memiliki indera penciuman yang sangat baik.

Tikus tak hanya mampu mengendus ranjau melainkan juga mendeteksi penyakit seperti tuberkolosis.

Tikus raksasa berkantung Afrika kebanyakan ditemukan di Afrika sub-Sahara dan bersifat omnivora.

Spesies tikus pelacak ranjau ini, mampu hidup hingga 8 tahun, memiliki panjang tubuh sekitar 30-35cm dan berat antara 1 hingga 1,3 kg.

Baca juga: Ilmuwan Jerman Berhasil Membuat Tikus Lumpuh Berjalan Lagi, Kok Bisa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com