Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Pandemi Covid-19, Penguin Khas Selandia Baru Terancam Punah

Kompas.com - 10/05/2021, 12:32 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

Dia menunjukkan sejumlah bekas luka yang muncul dalam 13 tahun merawat penguin bermata kuning.

Jalan penguin menuju pemulihan tidak berakhir di rumah sakit. Hewan yang sembuh melanjutkan pemulihannya di Penguin Place, tempat mereka direhabilitasi dan menambah berat badan sebelum dilepaskan ke alam liar.

Sekitar 95 persen penguin hoiho yang dibawa ke fasilitas itu bertahan hidup untuk dilepaskan kembali ke alam liar.

Bandingkan persentase yang tinggi itu dengan sejumlah kecil hasil pengembangbiakan alami yang hanya berjumlah 265 ekor di Pulau Selatan, menurut perkiraan tahun 2019.

Hasil positif pekerjaan para dokter hewan itu jelas terlihat.

"Jika Penguin Place tidak ada di sini, saya hampir dapat menjamin bahwa populasi mereka akan punah," kata Jason van Zanten, manajer konservasi di Penguin Place.

Baca juga: Daftar Spesies Endemik Terancam Punah akibat Perubahan Iklim di Dunia

Namun, seperti spesies yang terancam punah, nasib Penguin Place semakin terancam. Fasilitas ini sepenuhnya memperoleh penghasilan dari pengunjung. Pandemi Covid-19 memukul Penguin Place dengan sangat parah.

Dalam beberapa bulan lagi, pusat rehabilitasi penguin itu akan kehabisan dana untuk memberi makan dan merawat pasien mereka.

Upaya konservasi di Selandia Baru telah lama berkorelasi dengan pariwisata.

Selama beberapa dekade, orang berbondong-bondong datang ke garis pantai Semenanjung Otago, tanjung yang menjulang tinggi dan teluk yang tersembunyi. Para turis itu berharap melihat secara sekilas singa laut, anjing laut, dan penguin.

Dan meskipun pengunjung dari luar negeri serta penghasilan dari pariwisata yang mendukung program pelestarian belum kembali, orang-orang yang menyelamatkan satwa liar ini tetap bertahan.Walau digigit dan tertampar sayap penguin, mereka bertekad merawat hewan ini satu per satu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com