Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Akses Air Minum Indonesia sudah Layak, tapi Hanya 11,2 Persen yang Aman

Kompas.com - 01/05/2021, 12:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Cara mencapai akses air minum aman

Seperti diketahui, untuk dapat memenuhi empat aspek standarisasi air minum bisa dikatakan aman, maka tidak banyak wilayah Indonesia yang bisa melengkapinya hanya mengandalkan sumber air di alam sekitarnya.

Sehingga, akses air minum aman lebih mudah dicapai melalui jaringan perpipaan. Oleh karena itu, sudah ada beberapa program yang saling terkait.

Pertama, Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM) yaitu sebuah pendekatan yang membantu penyelanggaran SPAM untuk menyediakan air minum aman bagi konsumen dengan mengidentifikasi dan memitigasi risiko yang membahayakan kualitas air minum dalam sistem penyediaan air minum yang dikelola.

Kedua, Pengawasan Kualitas Air Minum (PKAM) yakni sarana untuk mengawasi agar program penyediaan air minum aman memang sesuai dengan standar peraturan yang ada, dan kualitas air akan diuji melalui laboratorium air. Hal ini umumnya dilakukan oleh dinas kesehatan dan penyelenggaran SPAM. 

Baca juga: Tubuh Manusia Telah Berevolusi, Hanya Butuh Sedikit Air Minum untuk Hidup

 

Ketiga, Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yakni edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya air minum yang aman, sehingga masyarakat bisa sadar pentingnya air minum aman.

Saat ini diketahui, jumlah pelaksana penyelenggara air minum yakni 387 BUMD Air Minum dan 29.816 Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KPSPAM)

Penyediaan air minum aman ini baru bisa dianggap sukses apabila masyarakat tidak perlu lagi membeli air kemasan karena kualitas dan keamanan air minum yang ada di rumah mereka sudah terjamin.

"Dari data ini kita bisa melihat spektrum untuk bagaimana kita bisa bekerja lintas sektor mengatasi persoalan ini, bagaimana perbaikannya ini," tegas Doddy.

Baca juga: BPOM Tanggapi Isu Mikroplastik di Air Minum dalam Kemasan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com