Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tubuh Manusia Telah Berevolusi, Hanya Butuh Sedikit Air Minum untuk Hidup

Kompas.com - 13/03/2021, 17:03 WIB
Monika Novena,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Manusia telah berevolusi memiliki otak besar yang mengharuskan konsumsi lebih banyak kalori dari hewan primata. Namun, hal sebaliknya justru terjadi pada jumlah asupan air yang manusia harus konsumsi.

Sebuah studi baru yang mengejutkan menemukan bahwa tubuh manusia membutuhkan jauh lebih sedikit cairan setiap harinya dibanding hewan primata.

Jika rata-rata manusia memproses tiga liter atau sekitar 12 gelas air sehari; simpanse, bonobo, dan gorila yang tinggal di kebun binatang memerlukan dua kali lipatnya.

Padahal, seperti dikutip dari Science Alert, Jumat (12/3/2021) manusia memiliki kelenjar keringat 10 kali lebih banyak daripada simpanse, dan secara keseluruhan jauh lebih aktif daripada kera.

Baca juga: Minum Air Putih untuk Menurunkan Berat Badan, Begini Aturannya

Alih-alih kehilangan lebih banyak air, manusia justru kehilangan lebih sedikit.

Bahkan setelah memperhitungkan suhu luar, ukuran tubuh dan tingkat aktivitas, para peneliti menemukan jika manusia membutuhkan lebih sedikit air untuk menjaga keseimbangan yang sehat.

"Dibandingkan dengan kera lain, manusia dalam penelitian ini memiliki perputaran air yang jauh lebih rendah dan mengkonsumsi lebih sedikit air per unit energi makanan yang diolah," tulis peneliti dalam studi ini.

Studi ini melibatkan 72 kera yang tinggal di kebun binatang maupun suaka. Para peneliti kemudian melacak perputaran air harian menggunakan air berlabel ganda yang mengandung deuterium dan oksigen-18.

Dengan menggunakan air tersebut, para peneliti dapat mengetahui berapa banyak air yang diperoleh melalui makanan dan minuman dan hilang melalui keringat, urin, dan saluran pencernaan.

Baca juga: Kurang Minum Air Bisa Sebabkan Sakit Pinggang, Benarkah Begitu?

Hasilnya kemudian dibandingkan dengan 309 manusia modern yang meminum air berlabel ganda yang sama. Manusia relawan berasal dari berbagai latar belakang gaya hidup, termasuk petani, pemburu-pengumpul, dan pekerja kantoran yang tak banyak bergerak.

Dari analisis, para peneliti menemukan jika rasio air terhadap energi kira-kira 1,5 milimeter untuk setiap kalori yang dikonsumsi.

Hasil tersebut bahkan serupa dengan sejumlah sampel kecil orang dewasa di pedesaan Ekuador yang minum air dalam jumlah banyak karena alasan budaya (lebih dari 9 liter sehari untuk pria dan hampir 5 liter sehari untuk wanita).

Temuan tersebut menunjukkan bahwa respons haus tubuh manusia entah bagaimana telah "disetel ulang" dari waktu ke waktu untuk menghemat cairan tubuh.

Artinya, manusia menginginkan lebih sedikit air per kalori daripada kera lainnya.

Baca juga: Minum Air Dingin Saat Cuaca Panas Ternyata Baik, Tapi ...

Para peneliti juga menyebut jika hal tersebut kemungkinan terjadi karena seleksi alam di mana manusia akhirnya dapat melakukan perjalanan yang lebih jauh tanpa air.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com