Hal tersebut memungkinkan hominin awal untuk berkembang ke lingkungan yang lebih kering dan menemukan lebih banyak makanan.
"Bisa hidup sedikit lebih lama tanpa air akan menjadi keuntungan besar karena manusia purba mulai mencari makanan di lanskap sabana yang kering," jelas Herman Pontzer, penulis utama studi dan antropolog evolusioner dari Duke University.
Selain itu, menurut para peneliti, fitur tubuh manusia juga telah berevolusi untuk menghemat air.
Baca juga: Pencemaran Lingkungan, Bahaya Mikroplastik Mulai Cemari Tubuh Manusia
Tidak seperti kera, manusia memiliki hidung luar yang dianggap dapat mengurangi kehilangan air saat bernapas. Hidung yang menonjol pertama kali muncul dalam catatan fosil sekitar 1,6 juta tahun yang lalu bersamaan dengan munculnya Homo erectus.
Sejak saat itu, hidung yang menonjol terus menyimpang dari moncong kera yang lebih rata.
"Masih ada misteri untuk dipecahkan, tapi jelas manusia sedang menghemat air. Mencari tahu bagaimana kita melakukannya itu akan sangat menyenangkan," kata Pontzer.
Studi dipublikasikan di Current Biology.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.