KOMPAS.com - Para petani di Bangka Belitung sedang gencar memproduksi Jahe Merah untuk memenuhi permintaan pasar dalam dan ekspor luar negeri.
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman mengatakan, perusahaan untuk perkebunan skala besar maupun masyarakat per orangan bisa ambil bagian dalam budidaya tanaman bernama latin Zingiber officinale varietas rubrum itu.
"Harapannya nanti untuk memenuhi target kita dapat mensuplai jahe merah 270 ton per bulan," kata Erzaldi saat mengunjungi lokasi penanaman jahe merah di Desa Air Mesu, Rabu (28/4/2021).
Baca juga: Gara-gara Corona, Jahe Merah Ludes di Pasar, Apa Saja Manfaatnya?
Direktur Utama PT Berkah Rempah Makmur, Agus Supriyono mengatakan, produksi jahe merah yang dihasilkan oleh petani sebagian besar akan diolah menjadi minyak atsiri dan serbuk powder.
Menurut dia, untuk pasar ekspor, Negara Jerman sudah mengajukan permintaan minyak atsiri, sementara negara kawasan Timur Tengah bersiap menampung serbuk powder.
Kandungan dan manfaat Jahe Merah
Jahe sudah dikenal masyarakat Indonesia sebagai salah satu rempah-rempah yang memiliki banyak sekali khasiat.
Ada dua jenis jahe yakni jahe biasa (jahe putih) dan jahe merah, keduanya sama-sama sering dikonsumsi dan diolah oleh masyarakat untuk dijadikan tanaman herbal yang dianggap dapat membantu menyembuhkan beberapa penyakit tubuh.
Berikut ini adalah kandungan senyawa yang ada di dalam jahe merah:
- Phenolic
- Miinyak atsiri
- Zingeron
- Gingerol
- Shogaol
- Capaicin
- Aspartic
- Caprylic acid
- Hidrokarbon monoterpen
- Kurkumen
- Zingiberen
- Farnesen
- Bisabolen, dan lain-lain
Baca juga: Ahli Sebut Jahe Merah Tak Sembuhkan Covid-19