Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Daftar Makanan Sahur dan Berbuka agar Anak Tahan Berpuasa

Kompas.com - 29/04/2021, 15:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bulan Ramadhan menjadi  momentum yang baik untuk mengajarkan anak berpuasa. Tetapi, para orangtua biasanya bingung bagaimana mempersiapkan diri anak, terutama berkaitan dengan ketahanan diri mereka dalam menahan lapar dan haus.

Dokter Spesialis Anak Primaya Hospital Bekasi Barat, dr Ayi Dilla Septarini Sp.A mengatakan, sebenarnya tidak ada patokan baku kapan waktu dan cara yang tepat bagi anak untuk berpuasa.

Namun, sebaiknya anak dapat berpuasa secara bertahap, tidak langsung berpuasa dari fajar sampai magrib, tetapi tetap mendapatkan manfaatnya dari berpuasa.

Baca juga: Melatih Anak Puasa Ramadhan, Begini Cara Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Anak

Manfaat berpuasa untuk anak

Berikut beberapa manfaat berpuasa yang bisa didapatkan anak-anak:

  • Tubuh anak menjadi lebih sehat
  • Jadwal makan terjadwal
  • Racun di dalam tubuh terbuang
  • Anak lebih disiplin (makan dan minum selama bulan Ramadhan sudah terjadwal)
  • Anak menjadi belajar bersabar mengendalikan diri
  • Meningkatkan keimanan anak

Nah, untuk tetap mendapatkan manfaat berpuasa bagi anak-anak, Anda sebagai orangtua juga harus menyiapkan mereka secara fisik dan mental.

Kesiapan berpuasa bagi anak-anak sangat erat kaitannya dengan kemampuan mereka dalam mempertahankan diri tidak makan dan tidak minum dalam durasi waktu tertentu.

Oleh karena itu, orang tua seharusnya memperhatikan asupan pangan untuk anak-anak baik saat sahur hinggaberbuka dan waktu-waktu luang malam hari mereka.

Anjuran pangan anak selama berpuasa

Berikut daftar makanan yang dianjurkan untuk dikonsumi karena diperlukan anak-anak baik saat sahur maupun berbuka puasa.

1. Makanan saat sahur

Dijelaskan Ayi, saat sahur upayakan anak mengonsumsi makanan dengan indeks glikemiks (IG) rendah.

Ilustrasi bubur kacang hijau. SHUTTERSTOCK/AMALLIA EKA Ilustrasi bubur kacang hijau.

Menurut Ayi, konsumsi makanan indeks glikemiks rendah akan dapat mempertahankan kadar gula darah lebih lama.

Adapun contoh makanan dengan IG rendah hingga sedang adalah:

  • Beras merah
  • Ubi
  • Kacang hijau
  • Roti gandum
  • Apel
  • Jeruk
  • Pisang
  • Oatmeal

"Selain itu, anak juga perlu asupan protein hewani atau nabati, lemak dan serat sehingga dapat mempertahankan rasa kenyang pada anak. Konsumsi cairan yang cukup pada anak," ujarnya.

Makan-makanan tersebut berfungsi memperpanjang waktu pengolahan energi dalam tubuh.

2. Makanan saat berbuka

Dokter Spesialis Anak Primaya Evasari Hospital, dr Desy Dewi Sarawati Sp.A mengatakan, saat hendak berbuka sebaiknya Anda menyiapkan menu yang sedikit berkebalikan dengan menu saat sahur.

Menu yang sesuai untuk berbuka anak-anak adalah makanan yang memiliki indeks glikemik tinggi, yang akan berguna untuk menaikkan gula darah.

"Saat berbuka puasa bisa dimulai dengan takjil yakni hidangan yang manis-manis yang tetap sehat misalnya kurma atau sup buah, bukan cokelat atau permen," kata dia.

Hal ini dikarenakan, ketika berbuka puasa tubuh memerlukan kadar gula dengan segera untuk menggantikan kalori yang hilang.

Maka, anda bisa memberi anak-anak beberapa menu makanan berikut:

  • Buah segar
  • Manisan buah
  • Donat
  • Kentang
  • Roti
  • Kurma

Ilustrasi kolak labu kuning atau waluh dengan pelengkap kolang-kaling dan kurma. Dok. Sajian Sedap Ilustrasi kolak labu kuning atau waluh dengan pelengkap kolang-kaling dan kurma.

Namun, anak-anak juga tetap harus mengonsumsi makanan seimbang yang mengandung nutrisi lengkap, terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.

"Konsumsi cairan yang cukup dan jangan lupa untuk menyediakan menu favorit saat berbuka sebagai motivasi mereka karena puasa hingga magrib," kata Desy.

Lebih lanjut, kata Desy, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan agar orang tua memberikan variasi makanan dalam hal bentuk, rasa dan bahan dasarnya.

Setelah makan menu makanan takjil saat berbuka puasa. Anak diperbolehkan makan kembali beberapa jam setelahnya.

Jika usai beribaha shalat Magrib, Anda bisa mempersilahkan anak untuk melanjutkan makan besarnya.

"Setelah shalat terawih, anak bisa diberi kudapan yang bergizi seperti kroket atau risoles," ucap Ayi.

Anjuran usia berpuasa bagi anak-anak

Pertama, usia 4 tahun. Pada usia anak sekitar 4 tahun, di mana kondisi kesehatan anak secara fisik maupun mental cukup baik, maka Anda sebagai orang tua diperbolehkan jika ingin mengajarkan anak berpuasa.

Akan tetapi, sama halnya seperti berpuasa pada balita, anak usia 4 tahun juga tidak seharusnya berpuasa penuh seharian.

"Pada usia 4 tahun, anak cukup hanya dilatih dengan puasa selama 3-4 jam tanpa makan," ujarnya.

Kedua, usia 5-7 tahun. Anak-anak dalam rentang usia  ini dikategorikan sebagai usia yang cukup untuk menanamkan pengertian tentang puasa dan makanannya.

"Idealnya, para orang tua dapat memulai mengajak anak belajar berpuasa saat mereka sudah berusia 7 tahun," kata Desy.

"Pada usia ini, anak-anak cenderung sudah mulai berpikir kritis. Inilah masa-masa paling penting dalam kehidupan mereka," imbuh Ayi.

Baca juga: Anak-anak Lebih Mudah Dehidrasi, Begini Cara Menghitung Kebutuhan Cairannya

Pada tahap awal anak latihan berpuasa Ramadhan, balita yang biasanya sarapan sekitar jam 07.00, maka Anda dapat memberitahunya untuk menunda sarapan mereka menjadi jam 09.00 atau 10.00.

Setelah sarapan yang tertunda, ajak kembali balita Anda untuk melanjutkan puasanya dengan memperbolehkannya makan lagi pada pukul 15.00 dan kemudian dilanjutkan lagi hingga waktu magrib untuk buka puasa bersama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com