Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/04/2021, 04:00 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber Gulf News

KOMPAS.com- Meskipun berpuasa di bulan Ramadhan dilakukan tanpa makan dan minum, dari sebelum terbit fajar hingga matahari terbenam, namun apakah puasa bisa menurunkan berat badan?

Mungkin tampak seperti hal yang mustahil, tetapi bukan berarti puasa dan menurunkan berat badan tidak bisa dilakukan bersama.

Dibutuhkan strategi atau cara yang tepat untuk bisa melakukan keduanya, baik puasa maupun target menurunkan berat badan.

Perlu diingat bahwa bertambahnya berat badan adalah hasil dari konsumsi lebih banyak kalori, daripada kalori yang dibakar oleh tubuh.

Saat tiba waktu berbuka puasa atau iftar, dengan banyak makan, apalagi asupan makanan berlemak secara tiba-tiba, dapat menggagalkan target penurunan berat badan selama masa Ramadhan.

 

 

Baca juga: Bisakah Puasa Ramadhan Menurunkan Berat Badan?

 

Ahli gizi di American Wellness Center di Dubai, Feda Alkilani, mengatakan puasa Ramadhan pada dasarnya adalah jenis puasa intermiten. Tren baru dalam penurunan berat badan.

"Asalkan, Anda makan dengan jumlah dan kualitas yang tepat, penurunan berat badan tidak hanya dapat dilakukan, tetapi juga mudah dilakukan selama Bulan Suci ini," kata Alkilani, seperti dilansir dari Gulf News, Senin (19/4/2021).

Untuk diketahui, puasa intermiten adalah puasa yang fokus pada pola makan, saat Anda mengatur pola makan, waktu makan dan makanan yang dikonsumsi.

Berbeda dengan puasa Ramadhan, biasanya orang yang melakukan puasa intermiten untuk menurunkan berat badan, waktu konsumsi adalah 6-8 jam. Air dan minuman berkafein non-gula seperti kopi hitam dan teh, masih diperbolehkan untuk dikonsumsi.

Baca juga: Berat Badan Naik Saat Puasa Ramadhan? Kenali Penyebabnya

Ilustrasi berat badan, menurunkan berat badan. FREEPIK/FREEPIK Ilustrasi berat badan, menurunkan berat badan.

Namun, cara menurunkan berat badan yang tepat selama menjalani puasa Ramadhan, ahli menyarankan agar fokus pada makanan dan olahraga.

Kapan waktu terbaik untuk berolahraga sambil berpuasa selama Ramadhan?

Para ahli sepakat bahwa dengan fakta aturan olahraga harus disesuaikan dengan waktu makan.

James Appleton, instruktur olahraga dan Head of Ultimate Performance DIFC di Dubai menjelaskan, waktu terbaik untuk olahraga adalah pada pagi hari setelah makan pertama atau sahur.

"Atau setelah makan pertama seusai buka puasa, sehingga energi Anda terisi dengan baik untuk berolahraga," jelas Appleton.

Baca juga: 3 Jenis Buah-buahan yang Dibutuhkan untuk Menurunkan Berat Badan

 

Penyebab berat badan gagal turun

Selain puasa dan olahraga, tak jarang banyak orang yang awalnya berniat menurunkan berat badan selama Ramadhan, justru mendapati berat badan naik di hari terakhir puasa.

Jadi, apa saja kesalahan umum yang bisa menyebabkan berat badan gagal turun selama Ramadhan?

Yasmine Haddad, Ahli Gizi Klinis di myPediaclinic, DHCC, menjelaskan perlunya tidur siang selama melakukan puasa sambil menurunkan berat badan.

"Kurang tidur bisa meningkatkan nafsu makan dan menambah kelelahan. Anda dapat memilih tidur siang selama 30 menit, karena hal itu telah terbukti membantu tubuh mengisi ulang energi," jelas Haddad.

Farah Hillou, Ahli Gizi di The Chiron Clinic, menambahkan makan berlebihan, makan dengan cepat, serta memilih makanan dan minuman yang tinggi gula di samping makanan yang digoreng, dapat berkontribusi pada penambahan berat badan.

Baca juga: Bantu Turunkan Berat Badan, Ini Alasan Air Putih Tak Mengandung Kalori

Diet air putih diyakini dapat membantu menurunkan berat badan dengan cepat. Sayangnya, pola diet ini memiliki sejumlah bahaya dan risiko kesehatan.FREEPIK/PRESSFOTO Diet air putih diyakini dapat membantu menurunkan berat badan dengan cepat. Sayangnya, pola diet ini memiliki sejumlah bahaya dan risiko kesehatan.

Hillou menyarankan agar makan dengan sering dan pada waktu yang tidak konsisten dari menit berbuka puasa hingga waktu sahur juga dapat menyebabkan penambahan berat badan.

"Kurangnya gerakan dan menghabiskan lebih banyak waktu dalam aktivitas yang tidak banyak bergerak seperti menonton TV mencegah kita menghabiskan energi," jelas Hillou.

Alkilani memperingatkan agar saat buka puasa, menghindari minuman kalori.

"Jangan minum kalori! Hindari jus, soda, dan minuman manis lainnya, gantilah dengan air. Kalori dari minuman manis bisa merambat ke tubuh Anda," kata dia.

Selain itu, Alkilani juga menegaskan agar menghindari makanan manis dan camilan manis. Atau setidaknya dibatasi menjadi sekali atau dua kali dalam seminggu.

Baca juga: Cara Minum Air Putih untuk Menurunkan Berat Badan

 

 

Menu buka puasa terbaik

Agar tetap bisa mencapai target penurunan berat badan selama menjalankan puasa Ramadhan, Alkilani mengatakan bahwa Anda harus mengonsumsi makanan sehat dan seimbang.

Makanan ideal untuk buka puasa, di antaranya terdiri dari semua jenis kelompok makanan, antara lain sebagai berikut.

  1. Buah dan sayuran: cobalah makan 4-5 warna buah dan sayuran yang berbeda setiap hari.
  2. Karbohidrat: setidaknya setengah dari asupan karbohidrat Anda dari karbohidrat kompleks seperti gandum dan gandum.
  3. Protein: variasikan pilihan protein Anda setiap hari.
  4. Produk susu.
  5. Lemak: fokuslah mengonsumsi lemak sehat seperti alpukat, kacang-kacangan, dan minyak zaitun.

"Jangan lupa untuk tetap terhidrasi dengan baik, minumlah satu atau dua gelas air setiap jam setelah iftar (buka puasa). Mengkonsumsi teh herbal tanpa gula, susu, buah-buahan dan sayuran akan menambah asupan cairan tubuh Anda," jelas Alkilani.

Baca juga: Penelitian Ungkap Puasa Intermiten Berisiko Kurangi Massa Otot

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com