Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Berhenti Merokok, Ini yang Terjadi pada Tubuh dari Waktu ke Waktu

Kompas.com - 08/04/2021, 12:05 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Merokok meningkatkan risiko terserang berbagai penyakit dan kecacatan, serta membahayakan hampir setiap organ tubuh.

Mengutip laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), untuk setiap orang yang meninggal karena merokok, setidaknya 30 orang hidup dengan penyakit serius terkait merokok.

Merokok menyebabkan kanker, penyakit jantung, stroke, penyakit paru-paru, diabetes, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), yang meliputi emfisema dan bronkitis kronis.

Baca juga: 3 Alasan Harus Berhenti Merokok, Bahkan Setelah Didiagnosis Kanker

Merokok juga meningkatkan risiko tuberkulosis, penyakit mata tertentu, dan masalah sistem kekebalan, termasuk rheumatoid arthritis.

Itulah sebabnya tak ada alasan untuk tak berhenti merokok. Meski banyak orang sangat sulit untuk berhenti merokok. Apalagi, jika Anda telah melakukan kebiasaan merokok dalam waktu yang sangat lama.

Namun tahukah Anda, begitu Anda berhenti merokok, peningkatan kondisi kesehatan dapat langsung dirasakan.

Ini karena berhenti merokok berarti memutus siklus kecanduan dan pada dasarnya mengatur ulang otak untuk berhenti mengidam nikotin.

Semakin cepat seorang perokok berhenti, semakin cepat pula mereka mengurangi risiko terkena kanker, penyakit jantung dan paru-paru, dan berbagai kondisi lain yang berhubungan dengan merokok.

Bahkan, manfaatnya hampir instan. Segera setelah seseorang berhenti merokok, tubuhnya mulai pulih dari waktu ke waktu:

Setelah 1 jam

Melansir Medical News Today, hanya dalam 20 menit setelah rokok terakhir dihisap, detak jantung turun dan kembali normal. Tekanan darah mulai turun, dan sirkulasi juga mulai membaik.

Setelah 12 jam

Rokok mengandung banyak racun yang diketahui termasuk karbon monoksida, gas yang ada dalam asap rokok.

Gas ini bisa berbahaya atau fatal dalam dosis tinggi dan mencegah oksigen masuk ke paru-paru dan darah. Jika terhirup dalam dosis besar dalam waktu singkat, bisa terjadi mati lemas akibat kekurangan oksigen.

Setelah 12 jam tanpa rokok, tubuh akan membersihkan diri dari kelebihan karbon monoksida dari rokok. Tingkat karbon monoksida kembali normal, sehingga kadar oksigen tubuh akan meningkat.

Setelah 1 hari

Baru 1 hari setelah berhenti merokok, risiko serangan jantung mulai menurun.

Merokok meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dengan menurunkan kolesterol baik, yang membuat olahraga jantung lebih sulit dilakukan.

Merokok juga meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan pembekuan darah, meningkatkan risiko stroke.

Hanya dalam 1 hari setelah berhenti merokok, tekanan darah seseorang mulai turun, menurunkan risiko penyakit jantung akibat tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh merokok.

Dalam waktu singkat ini, kadar oksigen seseorang akan meningkat, membuat aktivitas fisik dan olahraga lebih mudah dilakukan, yang mana ini dapat menjadi kebiasaan yang menyehatkan jantung.

Setelah 2 hari

Merokok merusak ujung saraf yang bertanggung jawab atas indera penciuman dan pengecapan. Hanya dalam 2 hari setelah berhenti, seseorang mungkin merasakan peningkatan indra penciuman dan rasa yang lebih hidup saat saraf ini sembuh.

Setelah 3 hari

Setelah 3 hari setelah berhenti merokok, kadar nikotin dalam tubuh seseorang habis. Meskipun lebih sehat tidak memiliki nikotin di dalam tubuh, penipisan awal ini dapat menyebabkan penarikan diri dari nikotin.

Sekitar 3 hari setelah berhenti, kebanyakan orang akan mengalami kemurungan dan lekas marah, sakit kepala parah, dan mengidam saat tubuh menyesuaikan diri.

Baca juga: 4 Alasan Merokok Tingkatkan Risiko Kematian akibat Covid-19

Ilustrasi rokokTerroa Ilustrasi rokok

Setelah 1 bulan

Dalam waktu 1 bulan, fungsi paru-paru seseorang mulai membaik. Saat paru-paru sembuh dan kapasitas paru-paru meningkat, batuk dan sesak napas kemungkinan akan berkurang.

Daya tahan atletik meningkat dan mantan perokok mungkin memperhatikan kemampuan baru untuk aktivitas kardiovaskular, seperti berlari dan melompat.

Setelah 1-3 bulan

Selama beberapa bulan ke depan setelah berhenti, sirkulasi oksigen dalam tubuh terus membaik.

Setelah 9 bulan

Sembilan bulan setelah berhenti merokok, paru-paru sembuh secara signifikan. Struktur halus seperti rambut di dalam paru-paru yang dikenal sebagai silia telah pulih dari asap rokok. Struktur ini membantu mendorong lendir keluar dari paru-paru dan membantu melawan infeksi.

Sekitar waktu ini, banyak mantan perokok merasakan penurunan frekuensi infeksi paru-paru, karena silia yang sudah sembuh dapat melakukan tugasnya dengan lebih mudah.

Baca juga: 7 Penyebab Sakit Saat Menstruasi, Merokok hingga Penyakit Radang Panggul

Setelah 1 tahun

Satu tahun setelah berhenti merokok, risiko seseorang terkena penyakit jantung koroner menurun hingga setengahnya. Risiko ini akan terus menurun melewati batas satu tahun.

Setelah 5 tahun

Rokok mengandung banyak racun yang diketahui menyebabkan arteri dan pembuluh darah menyempit. Racun rokok yang sama ini mengendap di tubuh juga meningkatkan kemungkinan terjadinya pembekuan darah.

Setelah 5 tahun tanpa merokok, tubuh telah sembuh dengan sendirinya, sehingga arteri dan pembuluh darah mulai melebar kembali.

Dengan pelebaran ini berarti darah cenderung tidak menggumpal, sehingga menurunkan risiko stroke.

Risiko stroke akan terus berkurang selama 10 tahun ke depan seiring dengan penyembuhan tubuh yang semakin banyak.

Setelah 10 tahun

Setelah 10 tahun berhenti merokok, peluang seseorang terkena kanker paru-paru dan meninggal akibat itu berkurang setengahnya, dibandingkan dengan seseorang yang terus merokok. Risiko terkena kanker mulut, tenggorokan, atau pankreas juga telah berkurang secara signifikan.

Baca juga: 5 Alasan Berhenti Merokok, dari Bikin Miskin sampai Membunuh Orang Lain

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Setelah 15 tahun

Setelah berhenti merokok 15 tahun, kemungkinan terkena penyakit jantung koroner setara dengan orang bukan perokok.

Demikian pula, risiko terkena kanker pankreas telah berkurang ke tingkat yang sama dengan orang bukan perokok.

Setelah 20 tahun

Setelah 20 tahun, risiko kematian akibat penyebab terkait merokok, termasuk penyakit paru-paru dan kanker, turun ke level seseorang yang tidak pernah merokok seumur hidupnya.

Selain itu, risiko terkena kanker pankreas juga telah jauh berkurang, seperti seseorang yang tidak pernah merokok.

Bagaimana pun tak ada alasan yang baik untuk merokok. Tapi, masih ada kesempatan bagi para perokok untuk mengembalikan kondisi kesehatan tubuh seperti pada orang bukan perokok.

Sehingga, berhenti merokok adalah jalan terbaik untuk mendapatkan kesehatan Anda kembali.

Baca juga: Berhenti Merokok, Bisakah Paru-paru Kembali Seperti Semula? Ini Penjelasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com