Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Alasan Harus Berhenti Merokok di Tengah Pandemi Covid-19

Kompas.com - 28/09/2020, 18:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 belum juga berakhir, dan meurut para ahli, saat ini adalah masa terbaik untuk berhenti merokok.

Hal ini disampaikan oleh ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, Dr Ede Surya Darmawan SKM MDM dalam konferensi pers bertajuk Peningkatan Besaran Peringatan Kesahatan Bergambar pada Bungkus Rokok di Era pandemi Covid-19.

"Inilah saat yang tepat untuk berhenti merokok atau menghentikan rokok," kata Ede, Rabu (23/9/2020).

Baca juga: Jumlah Perokok di Indonesia Tinggi, Ahli Desak Pemerintah Lakukan 5 Hal

Untuk diketahui, saat ini Indonesia menempati posisi jumlah perokok tertinggi ketiga di dunia, di bawah China dan India.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi perokok di atas usia 15 tahun mencapai 33,8 persen dan penduduk usia 10-18 tahun meningkat dari 7,2 persen di tahun 2013 menjadi 9,1 persen di tahun 2018.

Ede menuturkan, di tengah pandemi Covid-19 yang kasusnya terus meningkat dari hari ke hari, dan berdampak pada berbagai sektor terutama kesehatan dan ekonomi, seharusnya kita juga bisa merefleksi urgensi untuk berhenti merokok.

Tanpa disadari para perokok, semakin mereka memperkuat konsumsi rokok di tengah pandemi Covid-19 ini, semakin besar risiko terinfeksi Covid-19 dan juga semakin mempersulit kondisi perekonomiannya.

Aspek kesehatan akibat rokok dan Covid-19

Senada dengan Ede, Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) DR Dr Agus Dwi Susanto SpP(K) FISR FAPSR mengatakan, merokok dapat meningkatkan risiko terinfeksi Covid-19, memperberat infeksi Covid-19, serta meningkatkan risiko kematian Covid-19.

Sebagai informasi, perokok aktif berisiko terinfeksi Covid-19 yang berat sekitar 1,45 kali sampai 2 kali lipat, dibandingkan bukan perokok.

Fakta juga mengungkapkan, bahwa perokok memiliki risiko kematian karena Covid-19 hingga 14 kali lebih tinggi dibanding bukan perokok.

Baca juga: Vape dan Rokok Sama Bahayanya, Picu Kanker Paru hingga Corona

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com