Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/09/2020, 12:05 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

Baru Jadi Ortu

Waswas soal tumbuh kembang si kecil?

Sigap konsultasi ke dokter anak via Kompas.com

KOMPAS.com - Ruam popok disebabkan karena kulit yang meradang (dermatitis), biasanya berupa bercak merah di area pantat bayi.

Kondisi ini umumnya terjadi saat popok sangat lembap atau popok terlalu ketat, sehingga menyebabkan lecet pada kulit.

Menurut Dr. dr. Matheus Tatang Puspanjono, Sp.A , M.Klinik Ped, Dokter Spesialis Anak RS Pondok Indah, sebanyak 7-35 persen bayi usia 9-12 bulan pernah mengalami ruam popok.

“Namun orangtua tidak perlu cemas, sebab ruam popok dapat dicegah,” ujarnya kepada Kompas Sains.

Baca juga: Seri Baru Jadi Ortu: Bayi Rewel karena Biang Keringat, Harus Apa?

Dokter Tatang mengatakan, untuk mencegahnya, orangtua perlu mengetahui lebih dulu tiga hal yang menjadi penyebab munculnya ruam popok:

1. Iritasi kulit

Iritasi terjadi karena gesekan kulit bayi dengan permukaan popok bayi, atau dengan urine maupun feses.

Gesekan dengan popok biasanya terjadi karena popok bayi terlalu ketat, atau terbuat dari bahan yang kurang baik.

Penumpukan urine dan feses terjadi, jika popok bayi tidak segera diganti. Selain itu, sifat pH urine yang basa dapat memperparah iritasi yang terjadi.

2. Infeksi

Infeksi biasanya muncul saat popok terlalu lama digunakan, sehingga menimbulkan bakteri dan jamur.

Salah satu penyebab infeksi yang paling umum adalah jamur candida albicans. Infeksi juga dapat didahului oleh iritasi.

Baca juga: Seri Baru Jadi Ortu: Mengapa Anak Demam saat Tumbuh Gigi?

3. Reaksi alergi

Apabila bayi alergi terhadap bahan tertentu pada popok bayi atau pewangi dan alkohol pada tisu basah, reaksinya akan segera timbul.

Maka, kenali penyebab alergi yang diderita bayi agar reaksi alergi dapat dihindari.

Tatang menekankan, menjaga kebersihan kulit bayi merupakan langkah utama dalam pencegahan ruam popok.

Jangan terlalu lama menunda penggantian popok sekali pakai (pospak) setelah si kecil buang air kecil (BAK).

“Untuk pospak dengan daya serap tinggi, gantilah pospak setiap 2-3 jam, atau apabila indikator pipis pada pospak sudah berubah warna. Namun, segeralah mengganti popok setelah bayi buang air besar (BAB),” ujarnya.

Baca juga: Seri Baru Jadi Ortu: Bagaimana Agar Rambut Anak Hitam dan Tebal?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com