Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Alasan Harus Berhenti Merokok, Bahkan Setelah Didiagnosis Kanker

Kompas.com - 13/10/2020, 16:03 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Jika Anda telah didiagnosis menderita kanker, maka sebaiknya segeralah berhenti merokok.

Meski rokok diyakini sebagai penyebab kanker paru-paru, tapi urusan berhenti merokok tak hanya berlaku bagi penderita kanker paru-paru, melainkan penderita kanker apa pun.

Anda mungkin berpikir bahwa ini sudah terlanjur dan tidak ada gunanya berhenti sekarang.

Atau bahkan, Anda mungkin merasa bahwa menikmati rokok adalah satu-satunya kesenangan yang bisa Anda lakukan saat ini.

Tetapi, berhenti merokok bahkan setelah didiagnosis kanker, akan membuat perbedaan besar, mulai dari meningkatkan harapan hidup, kesehatan Anda secara keseluruhan, dan kemampuan Anda untuk bangkit kembali setelah kemoterapi.

Baca juga: Screening Terhenti karena Covid-19, Kematian Kanker Serviks Diduga Naik

Ahli onkologi Nathan Pennell, MD, PhD dari Cleveland Clinic merinci tiga alasan, mengapa setelah didiagnosis kanker menjadi waktu paling penting untuk berhenti merokok.

1. Merokok membuat pengobatan lebih sulit

Jika Anda memilih untuk menjalani kemoterapi atau pilihan pengobatan lain untuk kanker, ini dapat menyebabkan beberapa efek samping yang tidak nyaman, seperti kelelahan, mual, rambut rontok, masalah kulit, dan nyeri pada tubuh.

“Penelitian menunjukkan, merokok membuat efek samping ini menjadi lebih buruk,” kata Dr. Pennell.

"Bahkan enam bulan setelah pengobatan, perokok terus melaporkan lebih banyak efek samping dari pengobatan kanker mereka dibandingkan non-perokok."

Tetapi, jika Anda dapat berhenti merokok sebelum memulai pengobatan, Dr. Pennell mengatakan Anda kemungkinan besar akan mengalami efek samping pengobatan yang mirip dengan non-perokok.

2. Merokok membuat pengobatan kurang efektif

Melansir Cleveland Clinic (13/20/2020), rokok terbukti memengaruhi sirkulasi, kesehatan kardiovaskular, sistem kekebalan tubuh, dan bahkan kemampuan tubuh untuk menyembuhkan luka.

“Saat menjalani pengobatan kanker, terutama jika melibatkan operasi, merokok membuat tubuh Anda lebih sulit pulih dan meningkatkan risiko komplikasi, seperti penyembuhan luka yang lebih lambat,” kata Dr. Pennell.

Jika itu belum cukup, ada juga bukti lain bahwa merokok mengubah cara tubuh memproses obat kemoterapi, yang menjadikannya kurang efektif.

Baca juga: Menyerang Usia Muda, Begini Penanganan Kanker Usus Besar Saat Pandemi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com