Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Keliru, Ini Beda Gejala Serangan Jantung dan Serangan Panik

Kompas.com - 05/04/2021, 11:05 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Dada terasa sesak, jantung berdetak cepat, dan tubuh mulai berkeringat, semuanya datang secara tiba-tiba dan dalam waktu cepat.

Dalam kondisi yang tidak terduga seperti itu, orang mungkin akan berpikir apakah dirinya sedang mengalami serangan jantung atau serangan panik?

Nyatanya gejala dari kedua kondisi tersebut memang sulit dibedakan dan seringkali membuat stress dan memperburuk gejala yang muncul.

Baca juga: Pria yang Kelelahan Berisiko Alami Serangan Jantung meski Tak Ada Riwayat Penyakit Jantung

Menurut ahli jantung Mistyann-Blue Miller, MD, serangan jantung dan serangan panik adalah kondisi yang serius, sehingga penting untuk mengenali gejala yang Anda alami, untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Gejala serangan jantung

Serangan jantung terjadi ketika bagian jantung Anda tidak mendapatkan cukup darah. Ini biasanya terjadi karena arteri yang memasok darah ke jantung tersumbat. Umumnya gejala serangan jantung sebagai berikut:

- Nyeri atau terasa tekanan pada dada.
- Berdebar atau berdebar kencang.
- Merasa pusing atau hingga pingsan.
- Berkeringat, termasuk keringat dingin.
- Nyeri di tubuh bagian atas, seperti rahang, leher, lengan, bahu, atau punggung.
- Sesak napas.
- Mual atau muntah.
- Merasa bahaya akan datang.

Serangan jantung bisa mengancam jiwa, jadi jangan menunggu untuk melihat apakah gejalanya akan hilang. Segera pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis, jika Anda mengalami tanda-tanda serangan jantung.

Gejala serangan panik

Sedangkan serangan panik adalah serangan tiba-tiba karena ketakutan atau kecemasan yang luar biasa.

Serangan panik tidak mengancam jiwa, tetapi mengganggu kualitas hidup dan kesejahteraan mental Anda.

Orang yang sering mengalami serangan panik mungkin mengalami gangguan panik, sejenis gangguan kecemasan. Tetapi serangan panik yang terisolasi dapat terjadi pada siapa saja, bahkan tanpa diagnosis gangguan panik.

Gejala serangan panik meliputi:

- Tiba-tiba perasaan cemas dan takut yang kuat.
- Sakit dada.
- Kesulitan bernapas.
- Merasa malapetaka yang akan datang.
- Berdebar atau berdebar kencang.
- Berkeringat.
- Gemetar atau gemetar.
- Kelemahan atau pusing.
- Sakit perut atau mual.

Dalam banyak kasus, serangan panik memicu detak jantung yang cepat, yang juga dikenal sebagai takikardia. Denyut jantung bisa bertambah cepat hingga 200 denyut per menit atau bahkan lebih cepat.

Detak jantung yang cepat bisa membuat Anda pusing dan sesak napas. Atau Anda mungkin merasa dada Anda berdebar-debar.

Biasanya, takikardia yang terjadi sebagai respons terhadap stres emosional dan hanya berlangsung beberapa menit tidaklah berbahaya.

Tetapi jika itu terjadi secara teratur, atau Anda memiliki kemungkinan gejala serangan jantung, segera pergi ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis.

Baca juga: Serangan Panik Akut: Penyebab, Gejala, dan Penanganannya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com