Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejar Tercapainya Herd Immunity dengan Vaksinasi Gotong Royong dan Antisipasi Embargo Vaksin Covid-19

Kompas.com - 04/04/2021, 19:30 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu harapan dari digalakkannya program vaksinasi Covid-19 adalah mencapai herd immunity. Apalagi, dengan antusiasme banyak pihak untuk saling bahu-membahu mendistribusikan vaksin Covid-19 pada masyarakat.

Selain rumah sakit dan farmasi yang ikut memfasilitasi vaksinasi, dunia usaha juga turut memberikan vaksin Covid-19 gratis untuk para karyawannya.

Hingga akhir Maret 2021, Kamar Daging dan Industri (KADIN) telah mencatat lebih dari 17.387 perusahaan pendaftar dengan 8.665.363 orang karyawan yang ikut program vaksinasi Gotong Royong.

Baca juga: Ahli: Vaksinasi Mandiri bisa Mempercepat Herd Immunity terhadap Covid-19

Menurut Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Ari Fahrial Syam, langkah vaksinasi gotong royong ini dapat mempercepat vaksinasi Covid-19, sehingga membantu mengurangi beban pemerintah untuk memvaksinasi 181,5 juta warga.

Meski demikian Prof. Ari menekankan, bahwa vaksinasi gotong royong harus dipisahkan dengan vaksinasi dari pemerintah dan vaksin tersebut harus mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melalui pemberian izin penggunaan darurat (EUA).

Sejauh ini, menurut laman covid19.go.id, per 31 Maret 2021, jumlah orang yang sudah divaksinasi dosis pertama mencapai 8.095.717 orang, sedangkan yang sudah menjalani dosis kedua atau dosis lengkap berjumlah 3.709.597 orang.

Jika ditotal, jumlah orang yang sudah divaksin sudah menembus angka 11.805.314 orang.

Angka tersebut, menurut laman covid19.go.id, menempatkan Indonesia di posisi 4 sebagai negara non produsen vaksin yang sudah memvaksinasi warganya. Posisi tersebut di bawah Jerman, Turki, dan Brazil, serta di atas Israel dan Prancis.

Pemerintah kini juga sudah mampu memvaksinasi sekitar 500.000 orang per hari. Artinya jumlah harian orang yang divaksin terus meningkat, seiring persediaan dan distribusi vaksin yang lancar.

Tinggal 500.000 orang lagi, Indonesia akan memenuhi target vaksinasi 1 juta orang per hari, seperti yang diharapkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Antisipasi embargo

Terkait adanya embargo vaksin Covid-19 dari beberapa negara produsen, dikatakan Prof. Ari, pemerintah perlu segera mencari vaksin dari negara-negara produsen vaksin yang tidak memiliki kasus Covid-19 yang tinggi.

Ia mengambil contoh China yang memiliki industri vaksin Covid-19 yang banyak, seperti Sinovac, Sinopharm, dan sebagainya.

“Kita bisa minta Sinovac misalnya untuk menambah jumlah vaksin dan mempercepat pengiriman vaksin ke Indonesia,” kata Prof. Ari dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Selain itu, menurutnya, pemerintah Indonesia juga perlu mengantipasinya dengan vaksin lokal, seperti vaksin Merah Putih. Ari berharap pemerintah dapat mempercepat penggunaan vaksin tersebut.

“Kami dari UI juga diundang dalam rapat internal membahas penelitian vaksin ini bersama lembaga-lembaga lain. Kami harap (vaksin Merah Putih) segera masuk ke tahap uji klinis,“ ujarnya.

Baca juga: Ahli: Meski Ada Vaksin Covid-19, Tak Mungkin Herd Imunity Tercapai Setahun

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com