KOMPAS.com - Peringatan Paskah, tradisi Kristiani yang paling tua adalah perayaan bangkitnya Yesus Kristus, tiga hari setelah disalib.
Namun setiap tahun, perayaan Paskah jatuh pada tanggal yang berbeda dan selalu menjadi isu kontroversi yang memecah Gereja sampai sekarang.
Empat bagian Injil - Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes - melaporkan kematian Yesus Kristus saat hari Paskah umat Yahudi, namun masing-masing menyebut tanggal yang berbeda.
Yohanes menyebut penyalipan terjadi pada saat Paskah sendiri yaitu pada hari keempat belas setelah muncul bulan pertama pada titik awal musim semi, menurut kalender Ibrani.
Namun menurut Matius, Markus dan Lukas, Yesus masih menikmati jamuan Paskah dan disalib satu hari kemudian, pada hari kelima belas setelah bulan pertama muncul.
Jadi hanya beberapa generasi setelah kematian Yesus, perbedaan telah muncul untuk memperingati kematian dan kebangkitannya.
Baca juga: Paskah 2017 Sebenarnya Datang Terlambat, Ini Penjelasannya
Terkadang, Paskah dirayakan pada akhir Maret, namun pernah juga akhir April.
Pada 2021, Paskah diperingati pada 4 April, sementara pada tahun 2019, Paskah jatuh pada tanggal 21 April. Paskah akan jatuh lagi pada minggu ketiga April pada tahun 2038.
Paskah selalu jatuh pada hari Minggu pertama setelah bulan purnama menyusul titik awal musim semi. Namun bulan purnama ini bukan dihitung berdasarkan astonomi modern.
Untuk tujuan penghitungan Paskah, titik balik atau hari pertama musim semi selalu dihitung pada 21 Maret.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.