KOMPAS.com - Sudahkah Anda mengenal saffron? Rempah berwarna merah ini berasal dari bunga crocus sativus Linnéyang tumbuh di Timur Tengah dan sebagian Eropa. Saffron paling sering dibudidayakan di Iran, India, dan Yunani.
Saat ini, saffron telah digunakan untuk beragam kegunaan seperti penambah warna dan rasa pada makanan hingga pewarna kain.
Namun, penggunaan saffron yang paling mudah adalah dengan menyeduhnya menjadi teh. Teh saffron sendiri dikenal memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan. Apa saja?
Baca juga: Saffron, Rempah Termahal Asal Kashmir, Rusak karena Perubahan Iklim
Dilansir Healthline, Rabu (12/10/2017) saffron dipercaya memiliki khasiat untuk meningkatkan mood. Salah satu studi lama di Journal of Ethnopharmacology menemukan bahwa rempah ini bisa jadi sama efektifnya dengan obat fluoxetine (Prozac) dalam mengobati depresi ringan hingga sedang.
Sebuah tinjauan lain yang dimuat dalam di Journal of Integrative Medicine juga meneliti beberapa penelitian tentang saffron untuk pengobatan depresi pada orang dewasa di atas 18 tahun.
Hasilnya, ditemukan bahwa saffron dapat memperbaiki gejala untuk orang dengan gangguan depresi berat. Ini dapat menjadi alternatif yang baik untuk orang yang tidak mentolerir obat antidepresan dengan baik.
Saffron memiliki banyak komponen kimia yang berbeda. Beberapa di antaranya dapat membantu mengurangi tekanan darah dan memberikan perlindungan terhadap penyakit jantung.
Baca juga: Selain Menambah Rasa, 5 Rempah Ini Terbukti Bermanfaat untuk Kesehatan
Sebuah penelitian yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa saffron dapat menurunkan tekanan darah. Namun, tentunya khasiat ini harus dipelajari lebih lanjut dengan menggunakan subjek manusia.
Sindrom pramenstruasi (PMS) memang sangatlah tidak nyaman. Namun kini, saffron bisa menjadi alternatif yang dapat digunakan unuk meringankan gejala PMS jika tidak ingin bergantung pada obat-obatan.
Sebuah tinjauan dalam Journal of Psychosomatic Obstetrics & Gynecology melihat penggunaan perawatan herbal untuk PMS dan gangguan disforik pramenstruasi yang lebih parah (PMDD). Kedua kondisi tersebut menyebabkan ketidaknyamanan bagi seorang wanita dalam satu hingga dua minggu sebelum menstruasi dimulai.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.