Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Terinfeksi Covid-19, Benarkah Gejalanya Ringan dan Lebih Cepat Sembuh?

Kompas.com - 24/03/2021, 13:01 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

Baru Jadi Ortu

Waswas soal tumbuh kembang si kecil?

Sigap konsultasi ke dokter anak via Kompas.com

KOMPAS.com - Virus corona penyebab Covid-19 dapat menginfeksi siapa saja, termasuk bayi dan anak yang masih kecil.

Namun, kebanyakan anak-anak yang terinfeksi Covid-19 tidak jatuh sakit separah orang dewasa. Umumnya, mereka mengalami gejala ringan atau tanpa gejala.

melansir WebMD, penelitian menunjukkan, bahwa anak-anak di bawah usia 10 hingga 14 tahun lebih kecil kemungkinannya untuk terinfeksi virus corona yang menyebabkan Covid-19, dibandingkan dengan orang yang berusia 20 tahun ke atas.

Baca juga: Tak Seperti Orang Dewasa, Sistem Kekebalan Anak-anak Lebih Kuat Melawan Virus Corona

Meski demikian, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan, bahwa kasus penyakit kritis akibat Covid-19 pada anak juga telah dilaporkan. Seperti pada orang dewasa, kondisi medis yang sudah ada sebelumnya dapat menjadi faktor risiko mengembangkan gejala parah dan perawatan intensif pada anak-anak.

Masalah lain diungkapkan Dr. dr. Matheus Tatang Puspanjono, Sp.A, M.Klinik Ped, yaitu sulitnya membedakan tanda dan gejala Covid-19 pada anak dengan penyakit saluran pernapasan karena penyebab lain,

Ia mengatakan, gejala infeksi virus Covid-19 dapat berupa batuk dan pilek seperti penyakit selesma.

Penyakit yang menyerang saluran pernapasan ini, dapat berbahaya apabila menyerang paru- paru, karena dapat menyebabkan radang paru-paru atau pneumonia.

“Gejala pneumonia di antaranya adalah demam, batuk, dan kesulitan bernapas yang ditandai dengan napas cepat dan sesak napas,” jelas dokter spesialis anak dari RS Pondok Indah ini.

“Gejala virus corona pada anak-anak yang tertular pada umumnya memang lebih ringan. Namun, apabila anak sakit dapat berisiko menjadi pneumonia dan dapat berlanjut ke gejala infeksi berat Covid-19,” lanjutnya.

Baca juga: Long Covid Lebih Sering Dialami Wanita dan Anak-anak, Ini Penjelasannya

Dr. dr. Matheus Tatang Puspanjono, Sp.A , M.Klinik Ped, Dokter spesialis anak RS Pondok Indah - Pondok Indah dan Bintaro Jaya.dok. RS Pondok Indah Dr. dr. Matheus Tatang Puspanjono, Sp.A , M.Klinik Ped, Dokter spesialis anak RS Pondok Indah - Pondok Indah dan Bintaro Jaya.

Agar pulih, anak membutuhkan makanan bergizi, baik saat terjangkit virus atau penyakit lain. Bayi dapat pulih lebih cepat apabila mendapatkan ASI yang cukup.

Sementara, pada anak usia enam bulan ke atas yang sakit, mereka membutuhkan makanan tambahan yang bergizi.

Ada kemungkinan anak tidak mau makan saat tubuhnya tidak terasa nyaman. Dokter Tatang menyarankan untuk menawarkan makanan yang dapat menggugah selera anak.

“Pada masa pemulihan, anak perlu mendapatkan asupan makan bergizi lebih banyak untuk menggantikan berat badan yang mungkin turun,” pungkasnya.

Baca juga: Moderna Mulai Uji Vaksin Covid-19 pada Bayi dan Anak-anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com