Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karbohidrat Dapat Membantu Menurunkan Berat Badan, asalkan…

Kompas.com - 23/03/2021, 16:03 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

Prioritaskan karbohidrat yang padat nutrisi

Untuk diet sehat 75persen karbohidrat (berdasarkan volume), sangat penting untuk memilih jenis sumber karbohidrat.

"Segelas es krim sundae dan kembang kol sama-sama termasuk dalam kategori karbohidrat, tetapi  keduanya adalah makanan yang sama sekali berbeda," kata Hyman.

Menargetkan sumber karbohidrat seperti sayuran berdaun hijau, beri, dan sayuran non-tepung memungkinkan Anda mendapatkan hasil maksimal untuk memenuhi energi harian.

Itu karena mereka dikemas dengan nutrisi seperti serat, vitamin, fitonutrien, dan mineral, yang membantu meningkatkan pencernaan yang sehat dan mikrobioma yang kuat (bakteri baik di usus).

Hyman menyebutkan, karbohidrat kompleks ini membantu Anda merasa kenyang dan berenergi lebih lama setelah makan.

Sehingga, menghindari lonjakan dan penurunan gula darah, yang biasanya dapat disebabkan oleh karbohidrat sederhana, seperti gula.

Baca juga: Alasan Kita Lebih Suka Makanan Berlemak dan Tinggi Karbohidrat

Gula dan karbohidrat olahan bukan makanan pokok

Tidak seperti buah dan sayuran, kata Hyman, karbohidrat olahan harus diperlakukan seperti makanan rekreasi - dikonsumsi dalam jumlah terbatas sebagai kesenangan sesekali.

Melansir The Insider, Ashley Gearhardt, seorang peneliti kecanduan makanan dan profesor psikologi di University of Michigan, mengatakan bahwa kombinasi gula dan lemak dalam makanan olahan dapat mendorong kita untuk makan lebih banyak dari yang kita inginkan.

“Bisa menjadi sensasional untuk membandingkan makanan yang membuat ketagihan dengan obat-obatan, tetapi risikonya harus ditanggapi dengan serius,” kata Gearhardt.

Menurutnya, akan menjadi tantangan ketika makanan olahan lebih tersedia daripada bahan segar, terlebih lagi jika Anda tidak punya waktu untuk memasak.

"Kita semua harus makan, dan ini bukan arena bermain, karena makanan ini direkayasa sedemikian rupa sehingga mereka menggunakan biologi kita untuk melawan kita. Ini seperti minum bir di air mancur. Itulah lingkungan makanan kita," jelas Gearhardt.

Solusinya adalah, berusaha mengurangi pasokan makanan olahan di rumah dan berhati-hati memilih makanan untuk memanjakan diri.

"Saya menganggap makanan olahan sama dengan anggur merah. Ini adalah proses yang bijaksana untuk membatasi dan memberi perhatian penuh," katanya.

Baca juga: Mana yang Lebih Baik, Diet Rendah Karbohidrat atau Rendah Lemak?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com