KOMPAS.com - Serba-serbi tentang daun kelor yang juga disebut sebagai superfood adalah salah satu topik populer Sains Kompas.com edisi Senin, 22 Maret 2021 yang banyak dibaca.
Selain kelor, berita populer lainnya adalah tentang temuan naskah kuno berisi ayat Alkitab yang ditemukan di gua horor Israel, hiu bersayap yang menjelajahi lautan 93 juta tahun lalu, hingga catatan sejarah Sains soal pesawat Space Shuttle yang diluncurkan NASA ke orbit Bumi 39 tahun lalu.
Baca juga: [POPULER SAINS] Asteroid Melintas Dekat Bumi Semalam | Kupas Tuntas Filler
Berikut ulasannya untuk Anda.
Daun kelor (Moringa oleifera) dikenal masyarakat dapat mengusir setan. Terlepas dari mitos yang melekat, daun kelor sebenarnya kaya manfaat bagi kesehatan.
Tak heran, bahan pangan satu ini disebut superfood. Bahkan, Organisasi Pangan Dunia Food and Agriculture Organization (FAO) sempat memasukkan kelor sebagai Crop of the Month di tahun 2018.
Mengutip laman resmi Kementerian Pertanian-Direktorat Jenderal Perkebunan, perbenihan.ditjenbun.pertanian.go.id, kelor (Moringa oleifera) merupakan salah satu jenis tanaman multiguna.
Kelor dapat tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi sampai di ketinggian 1.000 meter di atas permukaan air laut (m dpl).
Penyebaran kelor menyebar mulai dari Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat.
Diberitakan Kompas.com, 17 Januari 2020, dalam buku Tanaman Kelor: Nilai Gizi, Manfaat, dan Potensi Usaha (2018) oleh F.G. Winarno, kelor termasuk satu di antara delapan mega superfood (pangan super).
Superfood merupakan pangan fungsional yang bergizi tinggi dan kaya fitokimia yang bermanfaat bagi tubuh dan kesehatan. Dengan reputasinya yang sudah dipercaya sejak bertahun-tahun silam, daun kelor juga dipercaya punya segudang manfaat.
Bagaimana budidaya dan manfaat kelor, baca selengkapnya di sini:
Mengenal Kelor si Tanaman Superfood, dari Manfaat hingga Budidaya
Serpihan naskah kuno Alkitab dan benda kuno lain ditemukan di goa gurun pasir Israel atas apa yang disebut para pejabat sebagai "temuan bersejarah".
Puluhan serpih naskah - temuan pertama selama lebih dari 60 tahun - ditulis dalam bahasa Yunani, tetapi kata "Tuhan" ditulis dalam bahasa Hebrew atau Ibrani.