Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin AstraZeneca Tiba di Indonesia, BPOM Terbitkan Izin Penggunaan Darurat

Kompas.com - 09/03/2021, 13:27 WIB
Dea Syifa Ananda,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com- Saat ini terdapat tiga jenis vaksin yang akan segera digunakan di Indonesia, yakni Sinovac, vaksin Covid-19 produksi PT Bio Farma dan AstraZeneca yang dikembangkan bersama peneliti di Universitas Oxford, Inggris.

Vaksin Astrazeneca baru tiba di Indonesia melalui skema COVAX dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Senin (8/3/2021) sore.

Seperti diberitakan Kompas.com, Selasa (9/2/2021) dari siaran YouTube resmi Sekretariat Presiden, vaksin buatan Oxford-AstraZeneca ini tiba sekitar pukul 17.45 WIB di Bandara Udara Soekarno-Hatta, Tangerang dengan jumlah sebanyak 1.113.600 vaksin, dengan total berat 4,1 ton.

Dengan hadirnya vaksin Astrazeneca ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI mengambil langkah kebijakan dengan menerbitkan Emergency Use Authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat di Indonesia untuk vaksin Astrazeneca ini pada 22 Februari 2021 lalu.

Baca juga: Vaksin AstraZeneca dan Pfizer, 80 Persen Efektif Cegah Covid-19 Parah

 

Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito menyampaikan hal ini lewat Konferensi Pers Penerbitan Emergency Use Authorization Vaksin Astrazeneca, Selasa (9/3/2021).

"Proses pengadaan vaksin ini tentunya sudah melalui proses bersama dengan Badan POM yang dikaitkan dengan aspek keamanan, mutu, dan khasiat dari vaksin tersebut karena itu merupakan prioritas pemerintah," ungkap Penny.

Lebih lanjut Penny mengatakan bahwa proses pemasukkan vaksin AstraZeneca yang akan digunakan di Indonesia ini sudah disetujui oleh Badan POM dengan diterbitkan proses pemasukkan vaksin secara khusus (Special Access Scheme/SAS) pada tanggal 6 Maret 2021.

Baca juga: Baru Tiba di Indonesia, Ini 6 Perbedaan Vaksin AstraZeneca Vs Sinovac

 

"Seluruh vaksin ini langsung dikirim untuk kemudian disimpan digudang PT. Bio Farma Bandung," lanjut Penny.

Pada hari ini, Selasa (9/3/2021) Badan POM akan melanjutkan pemeriksaan fisik ke PT Bio Farma, sekaligus untuk melakukan sampling dari vaksin virus corona tersebut untuk selanjutnya menerbitkan Sertificate of Release yang segera diberikan guna meyakinkan aspek mutu dari vaksin Covid-19 asal Inggris ini.

Vaksin AstraZeneca adalah vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Oxford University bekerja sama dengan AstraZeneca menggunakan platform Non-Replicating Viral Vector (ChAdOx 1).

“Vaksin AstraZeneca didaftarkan ke Badan POM melalui 2 jalur, yaitu jalur bilateral oleh PT. AstraZeneca Indonesia dan jalur multilateral melalui mekanisme COVAX Facility yang didaftarkan oleh PT Bio Farma”, jelas Penny.

Baca juga: Vaksin AstraZeneca Terbuat dari Adenovirus Simpanse, Apa Itu?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com