Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Covid-19 Indonesia Ini Inovasi Karya Anak Bangsa Lawan Pandemi Corona

Kompas.com - 03/03/2021, 08:01 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Setahun mewabah di Indonesia, banyak sekali inovasi-inovasi karya anak bangsa yang turut andil dalam percepatan penanganan dan upaya memutuskan transmisi infeksi pandemi Covid-19.

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala BRIN (Menristek/BRIN), Bambang Brodjonegoro,"Dari awal diumumkan presiden (Joko Widodo) ada yang terinfeksi, kita lakukan rapat gabungan, dan dalam meeting yang kita pikirkan adalah apa yang bisa kita lakukan untuk menangani  wabah penyakit baru ini," dalam konferensi pers 1 Tahun Pandemi Covid-19: Inovasi Indonesia untuk Indonesia Pulih Pasca Pandemi, Selasa (2/3/2021).

Alhasil, terbentuklah inisiasi konsorsium inovasi dan riset Covid-19.

Di mana konsorsium ini melibatkan banyak pihak selain Kemeristek/BRIN, ada juga Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian BUMN, Bio Farma, Kalbe Farma, sejumlah ahli dari departemen penelitian di berbagai universitas, LPNK, LIPI dan LBM Eijkman.

Berikut beberapa inovasi yang berhasil dibuat dalam setahun pandemi Covid-19 melalui konsorsium inovasi dan riset Covid-19, yang terbagi dalam 5 kelompok.

Baca juga: Pandemi Covid-19 Melahirkan Berbagai Inovasi Sains dan Teknologi di Indonesia

Kelompok pencegahan

Dalam kelompok pencegahan ini, telah berhasil diciptakan berbagai inovasi dalam bentuk produk immunomodulator, dan mobile hand washer.

Selain itu, ditemukan juga alat skrining atau deteksi Covid-19, yang juga berhasil dibuat dengan beberapa inovasi di antaranya seperti.

1. Rapid Test RI-GHA

Beberapa waktu lalu, Bambang juga menjelaskan bahwa alat tes cepat (rapid tes) produksi dalam negeri yaitu  produk RI-GHA telah teruji kualitasnya dan hasilnya bagus dalam uji validasi skala lab.

Baca juga: Telemedisin, Inovasi Teknologi di Masa Pandemi Covid-19 Mudahkan Layanan Kesehatan

 

Dengan hasil sensitivitas (akurasi untuk hasil reaktif) untuk IgM 96,8 persen dan untuk IgG 74 persen. Melalui pengujian pada 40 serum pasien yang positif dari Balitbangkes.

Kemudian tingkat spesifitas (akurasi untuk hasil nonreaktif) IgM 98 persen. Bahkan untuk IgG spesifisitas 100 persen. Pengujian dilakukan pada 100 koleksi serum.

2. Rapid Test Antigen CePAD

Rapid test antigen CePAD adalah inovasi yang dikeluarkan oleh Universitas Padjadjaran (Unpad). Tingkat akurasi dan sensitivitas CePAD disebutkan sudah melampaui ambang rekomendasi yang ditetapkan WHO.

Berdasarkan kajian terakhir dari alat tes antigen buatan Indonesia ini, akurasi dari inovasi CePAD tersebut di angka 91,5 persen, sedangkan tingkat sensitivitasnya 82 persen. Angka ini di atas rekomendasi WHO yakni 80 persen dalam mendeteksi Covid-19.

Baca juga: Setahun Pandemi di Indonesia, Apa Saja Penanganan Covid-19 yang Harus Dibenahi?

Petugas memasukkan kantong berisi CO2 milik calon penumpang kereta api untuk dites COVID-19 dengan GeNose C19 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Kamis (4/2/2021). PT Kereta Api Indonesia akan menggunakan GeNose C19 untuk tes  COVID-19 bagi para calon penumpang kereta api (KA) jarak jauh mulai Jumat (5/2/2021). Hasil tes tersebut kemudian menjadi dokumen syarat perjalanan para penumpang KA. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA Petugas memasukkan kantong berisi CO2 milik calon penumpang kereta api untuk dites COVID-19 dengan GeNose C19 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Kamis (4/2/2021). PT Kereta Api Indonesia akan menggunakan GeNose C19 untuk tes COVID-19 bagi para calon penumpang kereta api (KA) jarak jauh mulai Jumat (5/2/2021). Hasil tes tersebut kemudian menjadi dokumen syarat perjalanan para penumpang KA. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.

3. Covid-19 Detection KIT RT-LAMP

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengembangkan inovasi sistem deteksi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 berbasis metode RT-LAMP, sebagai metode alternatif deteksi virus yang menggunakan RT-PCR.

Metode RT-LAMP mampu mendeteksi adanya virus pada individu dalam waktu kurang lebih satu jam.

4. Genose

Genose adalah alat skrining Covid-19 melalui hembusan yang dikombinasikan dengan sofware Artificial Intelligent (AI), untuk mempercepat deteksi dini Covid-19, sehingga memungkinkan mobilitas masyarakat lebih aman dan nyaman.

5. i-NOSE

i-NOSE c-19 adalah inovasi alat skrining Covid-19 pertama di dunia yang mendeteksi melalui bau keringat ketika (axillary sweat odor). Alat ini dikembangkan oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Baca juga: Ventilator Buatan UI Lulus Uji Klinis Manusia, Siap Bantu Pasien Covid-19

Alat kesehatan pendukung

Selain peralatan skrining atau deteksi, inovasi alat kesehatan pendukung juga hadir dalam satu tahun pandemi Covid-19 di Indonesia, seperti berikut.

1. Mobile Lab Biosafety Level 2

Mobile Laboratory (Lab) Biosafety 2 adalah inovasi yang dikembangkan oleh BPPT untk melakukan pengujian sampel terduga Covid-19 secara mobile.

2. Ventilator Portable Vent-i

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengembangkan portable ventilator ini berbasis bagging bag (ambu bag) yang berfungsi sebagai alat bantu pernapasan.

Baca juga: Mengenal GeNose Alat Deteksi Virus Corona, Bisakah Gantikan PCR?

3. Emergency Ventilator

Pengembangan emergency ventilator dilakukan oleh oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dengan tujuan membantu pasien yang membutuhkan ventilator di rumah sakit yang kehabisan ruangan dengan ventilator. 

4. Ventilator Transport Covent-20

Ventilator Transport Lokal yang dilabeli dengan nama Covent-20 adalah inovasi yang dikembangkan oleh Universitas Indonesia, dengan tujuan menjadi alat bantu pernapasan bagi pasien yang membutuhkan.

5. Ozzon Nanomist

Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI mengembangkan ozon nanomist, disinfektan berupa butiran uap air yang mengandung ozon nanobubble water. Uap air ini akan menangkap dan mematikan virus dan bakteri di udara serta di permukaan benda.

Baca juga: Obat Corona, Ini Update Immunomodulator Herbal LIPI untuk Pasien Covid-19

Petugas medis memeriksa kantong berisi plasma konvalesen dari pasien sembuh COVID-19 di Unit Tranfusi Darah (UTD) Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta, Selasa (18/8/2020). Pengambilan plasma konvalesen pasien sembuh COVID-19  yang menggunakan alat apheresis bertujuan untuk membantu penyembuhan pasien terkonfirmasi COVID-19.ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI Petugas medis memeriksa kantong berisi plasma konvalesen dari pasien sembuh COVID-19 di Unit Tranfusi Darah (UTD) Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta, Selasa (18/8/2020). Pengambilan plasma konvalesen pasien sembuh COVID-19 yang menggunakan alat apheresis bertujuan untuk membantu penyembuhan pasien terkonfirmasi COVID-19.

6. Autonomous UVC Mobile Robot (AUMR)

AUMR adalah robot yang mempunyai manfaat melakukan disinfeksi dan sterilisasi pada ruang isolasi pasien Covid-19 tanpa campur tangan manusia secara langsung, sehingga dapat meminimalisir penularan Covid-19 terhadap petugas atau tenaga medis. Inovasi ini dikembangkan oleh LIPI dan Telkom University.

7. Medical Robot Assitant Raisa

Medical robot assitant Raisa yang dikembangkan oleh ITS ini adalah robot asisten rumah sakit yang dapat membantu negara dan masyarakat dalam penanganan Covid-19, terkhusus melakukan perawatan bagi pasien Covid-19 yang tidak bergejala atau bergejala ringan.

Robot RAISA HCU akan digunakan untuk membantu tenaga medis dalam mengantarkan makanan, minuman, obat, barang pribadi milik pasien, dan komunikasi dua arah antara pasien dan tenaga medis. 

Baca juga: Tangani Covid-19, Jokowi dan Kemenristek Luncurkan 55 Produk Inovasi

Sedangkan robot RAISA ICU, dibekali kamera khusus yang digunakan untuk mengontrol tanda vital pasien, tetesan infus, hingga kantong urin pasien.

8. Lemari Kabinet Sterilisator UV-C

Inovasi lemari kabinet sterilisator UV-C adalah lemari pintar yang dilengkapi pemanas dan lampu UV-C, yang digunakan untuk mensterilkan barang-barang yang ada di sekitar lemari tersebut.

Kelompok terapi dan obat

Bersamaan dengan pencegahan, deteksi dan inovasi alat kesehatan pendukung, ada juga inovasi anak bangsa dalam upaya mengatasi pandemi Covid-19 ini dari aspek terapi dan obat.

Baca juga: Bantu Lawan Corona Covid-19, UI Luncurkan Beragam Inovasi Berjangka

1. Terapi Plasma Konvalesen

Plasma konvalesen adalah plasma darah yang diambil dari pasien yang telah sembuh dari penyakit (Covid-19) untuk diberikan kepada pasien yang sedang dalam proses penyembuhan (masih terinfeksi).

2. Terapi Mesenkimal Sel Punca dan Eksosom

Terapi mesenkimal sel punca (mesenchymal stem cell/MSC) dan Exosome menjadi salah satu alternatif dalam upaya treatment penanganan dan penanggulangan pandemi Covid-19, yaitu menggantikan sel yang sudah mati dengan sel baru.

Baca juga: Hadapi Corona, Badan Riset Serahkan 2 Hasil Inovasi ke BNPB

Tenaga kesehatan menggunakan alat pelindung diri (APD) mengambil sampel dengan metode swab test di GSI Lab (Genomik Solidaritas Indonesia Laboratorium), Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (30/9/2020). Untuk memutus rantai penularan Covid-19, Genomik Solidaritas Indonesia (GSI Lab) membuka laboratorium tes PCR berstandar Biosafety Level (BSL) 2+.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Tenaga kesehatan menggunakan alat pelindung diri (APD) mengambil sampel dengan metode swab test di GSI Lab (Genomik Solidaritas Indonesia Laboratorium), Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (30/9/2020). Untuk memutus rantai penularan Covid-19, Genomik Solidaritas Indonesia (GSI Lab) membuka laboratorium tes PCR berstandar Biosafety Level (BSL) 2+.

Sosial humaniora dan database

1. Whole Genome Sequencing (WGS)

Whole genome sequencing (WGS) adalah langkah untuk memahami sebaran karakter virus yang pada akhirnya dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan vaksin yang tepat bagi masyarakat Indonesia.

2. Verifikasi dan Perizinan Radioterapi Online

Verifikasi dilakukan sebagai syarat terbitnya izin untuk menjamin bahwa peralatan, fasilitas, Sumber Daya Manusia (SDM), Standar Operasional Prosedur (SOP), telah memenuhi persyaratan keselamatan radiasi dan keamanan sumber radiasi sekaligus menjamin perlindungan terhadap pekerja, pasien, masyarakat dan lingkungan.

3. Penanganan Dokumen (produk inovasi) Covid-19 Berstandar SNI

Seluruh inovasi baik yang bisa dipergunakan untuk umum masyarakat khalayak, maupun hanya di organisasi atau lembaga-lembaga tertentu diwajibkan berstandar SNI, meskipun untuk produk sederhana seperti maske sekalipun.

Baca juga: Pertama Kalinya, Ilmuwan Indonesia Memetakan Genom Corona SARS-CoV-2

 

4. Penginderaan Jarak Jauh untuk Pantau Pasien Covid-19

Penginderaan jarak jauh untuk memantau keberadaan pasien Covid-19 adalah kontribusi Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) melalui salah satu satelit buatan mereka yaitu LAPAN-A2/LAPAN-ORARI.

Vaksin Merah Putih

Bambang juga menambahkan, selain seluruh inovasi yang telah disebutkan di atas, berbagai tindakan dan kegiatan lainnya juga dijalankan oleh konsorsium inovasi dan riset Covid-19.

Salah satunya adalah pembuatan vaksin Merah Putih, dengan berbagai platform yang tengah dikembangkan oleh lembaga riset yang terlibat di konsorsium inovasi dan riset Covid-19. 

Baca juga: Pengembangan Vaksin Corona di Indonesia: Ini Teknologi yang Digunakan Eijkman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com