Demi Kesehatan dan Keselamatan, Lakukan 5 Hal Ini Saat Banjir Melanda

KOMPAS.com - Sejumlah wilayah di tanah air Indonesia saat ini sedang dilanda bencana hidrometeorologi, seperti banjir hingga banjir bandang.

Beberapa wilayah tercatat dilanda banjir sejak awal tahun Januari hingga Februari 2021 diantaranya seperti DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), Jombang, Karawang, Malang, Kalimantan Selatan, Kota Manado, Palopo dan lainnya. 

Bagi masyarakat yang berdomisili di daerah rawan bencana banjir dan tidak bisa menghindari kejadian tersebut, maka perlu mengetahui tindakan apa saja yang seharusnya dilakukan saat berada di lokasi banjir, agar tetap terjaga keamanan dan kesehatannya.

Baca juga: Puncak Musim Hujan, Waspadai 7 Penyakit yang Mengintai Saat Banjir

Berikut 5 hal yang harus Anda perhatikan agar tetap sehat dan aman di lokasi bencana banjir.

1. Jaga kebersihan

Seperti diketahui, pandemi Covid-19 di Indonesia belum berakhir. Sementara itu, di tempat bencana banjir, umumnya risiko berbagai penyakit lain juga mengintai.

Jika Anda berada di lokasi terdampak banjir, penting untuk rajin mencuci tangan, terutama setelah menggunakan kamar mandi, sebelum makan, dan segera setelah kontak dengan air banjir atau benda serta permukaan yang terkontaminasi.

2. Jangan konsumsi makanan dan air yang tercemar

Selama banjir melanda, upayakan untuk tidak mengonsumsi air sumur, karena bisa jadi air di dalamnya sudah terkontaminasi bakteri atau virus yang terbawa saat banjir.

Sebaiknya, konsumsi air kemasan atau yang telah didesinfektan untuk minum, memasak, menyikat gigi, dan mandi sampai Anda yakin pasokan air aman.

Jika perlu, supaya lebih aman selalu rebus air hingga mendidih selama lima menit sebelum dikonsumsi. 

Selain air, Anda juga harus memastikan makanan yang Anda makan tidak tercemar air banjir, karena besar kemungkinan makanan tersebut sudah terkontaminasi kuman.

Jangan mencoba memakan makanan yang telah terendam banjir, dan buanglah semua makanan yang sudah lembek (tidak beku) setelah keluar dari lemari es, kecuali dimasak segera.

Baca juga: Wilayah Indonesia yang Berpotensi Cuaca Ekstrem dan Banjir Bandang Pekan Ini

 3. Hati-hati dengan hewan

Selain makanan dan minuman, Anda juga harus berhati-hati terhadap beberapa jenis hewan yang berisiko menjadi sumber penyakit bagi manusia.

Seperti nyamuk dan lalat yang merupakan hewan penyebab penyakit dan kerap datang saat banjir melanda.

Oleh karena itu, cegah nyamuk agar tidak berkembang biak dengan membersihkan semua genangan air di sekitar rumah dan pasanglah tirai atau pelindung di jendela dan pintu.

Selain itu, usahakan pakai pakaian panjang, berwarna terang dan longgar serta gunakan obat nyamuk yang mengandung DEET atau Picardin.

Baca juga: Mulai Besok Waspada Cuaca Ekstrem, Jabodetabek Berpotensi Banjir

4. Antisipasi luka atau lecet

Dalam kondisi banjir, umumnya banyak barang atau benda-benda beranekaragam bisa hanyut terbawa arus air.

Barang-barang tersebut bukan tak mungkin menyebabkan seseorang terluka saat harus berjalan di tengah air banjir.

Untuk menghindari kejadian seperti luka atau lecet yang dapat menyebabkan infeksi saat kontak dengan air banjir, sebaiknya pakai pelindung saat harus menerjang banjir.

Namun, jika terlanjur terluka atau lecet, bersihkan dan disinfeksi semua luka dan jaga agar luka tetap tertutup.

Berikutnya, hindari air banjir dan lumpur jika memiliki luka yang terbuka, terutama bagi penderita diabetes atau penyakit kronis lainnya.

5. Lakukan persiapan darurat

Tindakan lainnya yang juga harus dilakukan saat berada di area bencana termasuk banjir, memastikan untuk mengetahui perkembangan berita terbaru, baik melalui siaran radio maupun stasiun televisi.

Namun, jika banjir di rumah Anda belum begitu tinggi, carilah persediaan makanan dan air darurat. Simpan setidaknya satu galon air untuk setiap orang.

Serta jangan lupa untuk mengikat barang-barang sepertu furnutir agar tidak hanyut terbawa air, dan jika harus mengungsi, matikan semua saluran listrik dan gas.

Baca juga: Banjir Jakarta Akibat Cuaca Ekstrem, 4 Faktor Pemicunya Menurut BMKG