Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Mitos Salah soal Vitamin, Benarkah Vitamin C Mencegah Flu?

Kompas.com - 13/02/2021, 16:05 WIB
Dea Syifa Ananda,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mengonsumsi vitamin yang tidak dibutuhkan bukan hanya membuang-buang uang, tetapi juga dapat membahayakan kesehatan.

Banyak mitos yang beredar tentang vitamin. Entah itu mitos tentang kandungan yang ada dalamnya sampai khasiat yang dihasilkan. 

Berikut ini 5 mitos vitamin yang tidak perlu anda percaya.

Baca juga: Mitos atau Fakta: Karbohidrat Bikin Berat Badan Naik?

1. Siapapun bisa sehat jika mengonsumsi multivitamin

Melansir The Healthy, di awal tahun 1900-an, penyakit kekurangan vitamin tidak pernah terdengar. Sangat kecil kemungkinannya untuk mengalami defisiensi yang serius. 

Kebanyakan makanan kemasan diperkaya vitamin. Tetapi sebenarnya, suplemen multivitamin tidak dapat menggantikan pekerjaan vitamin yang dihasilkan dari makanan secara langung, seperti sayur,buah,ikan, dan sebagainya.

“Suplemen multivitamin mungkin memiliki dua lusin bahan yang terkandung didalamnya — tetapi sayuran jelas memiliki ratusan senyawa bermanfaat untuk tubuh,” kata Marian Neuhouser, PhD, dari program pencegahan kanker di Fred Hutchinson Cancer Research Center di Seattle.

"Jika Anda hanya mengonsumsi multivitamin, Anda akan kehilangan banyak senyawa yang mungkin memberikan manfaat." lanjut Marian.

2. Multivitamin dapat menggantikan pola makan yang buruk

Sebuah studi di Archives of Internal Medicine menampilkan temuan dari Women’s Health Initiative, sebuah studi jangka panjang terhadap lebih dari 160.000 wanita paruh baya

Data menunjukkan, mereka yang minum suplemen multivitamin tidak lebih sehat dibandingkan mereka yang tidak meminum pil multivitamin, setidaknya dalam hal penyakit besar — kanker, penyakit jantung, stroke.

"Bahkan wanita dengan pola makan yang buruk pun kesehatannya tidak terbantu dengan mengonsumsi suplemen multivitamin," kata penulis studi Dr. Neuhouser. 

3. Vitamin C adalah penangkal flu

Pada 1970-an, peraih Nobel Linus Pauling mempopulerkan gagasan bahwa vitamin C dapat mencegah flu.

Seperti yang biasa kita lihat, saat ini toko obat penuh dengan pengobatan berbasis vitamin C. 

Tapi Anda jangan mudah percaya. Pasalnya, pada 2013, para peneliti menganalisis serangkaian penelitian yang berlangsung beberapa dekade dan melibatkan lebih dari 11.000 subjek untuk sampai pada kesimpulan yang mengecewakan, bahwa vitamin C tidak menangkal pilek, kecuali di antara para pelari maraton, pemain ski, dan tentara yang sedang melakukan latihan subarctic

Nutrisi ini dapat membantu Anda sembuh dari flu sehari lebih cepat, tetapi mengonsumsi suplemen vitamin C setelah gejala flu atau pilek muncul, tidak akan begitu membantu.

Baca juga: Cegah Corona, Amankah Konsumsi Vitamin C 1.000 Miligram Setiap Hari?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com