Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Kalender Imlek dan Mengapa Imlek 2021 Disebut Tahun Kerbau?

Kompas.com - 12/02/2021, 19:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com- Tahun Baru Imlek 2572 akhirnya tiba yang merupakan perayaan paling dinanti masyarakat China dan etnis Tionghoa di Indonesia.

Tahun Baru Imlek 2021 jatuh pada Jumat (12/2/2021) yang sesuai dalam perhitungan kalender Imlek.

Apa itu kalender Imlek dan bagaimana menentukan bulan pertama?

Dikutip Kompas.com dari Edukasi Sains Antariksa Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) disebut kalender Imlek, karena berasal dari frasa 'Yin-li' dalam bahasa Mandarin bermakna kalender bulan, Candrakala, Lunar atau Kamariah.

"Meskipun pada kenyataannya, kalender Imlek adalah kalender Lunisolar atau Surya-Candrakala atau disebut juga Syamsi-Kamariah, karena menyesuaikan dengan jatuhnya musim," kata peneliti di Pussainsa Lapan, Andi Pangerang dalam tulisannya berjudul Mengenal Kalender Imlek yang dipublikasikan, Kamis (4/2/2021) lalu.

Baca juga: Libur Imlek, Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Cuaca Ekstrem

 

Dalam tulisannya, Andi menjelaskan tentang bagaimana sejarah kalender Imlek yang mana pada awalnya kalender ini berbasis semu tahunan Matahari.

"Dalam satu tahun, dibagi ke dalam lima fase sesuai dengan jumlah unsur dalam Wuxing, yakni kayu, api, tanah, logam dan air," tulisnya.

Setiap fase ini berumur 72 hari dan dibagi lagi menjadi dua bulan berumur 36 hari, sehingga dalam setahun kalender ini terdiri dari 10 bulan dan 360 hari. Selanjutnya, nama-nama bulan dinamai berdasarkan 10 'batang langit' atau elemen yang berpolaritas, yakni 'yin' berarti negatif dan 'yang' yang berarti positif.

Satu bulan terdiri dari tiga pekan yang setiap pekannya berumur 12 hari sesuai dengan jumlah cabang Bumi atau 12 hewan dalam mitologi China, yakni tikus, kerbau, macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing dan babi.

Baca juga: Dalam Kalender Persia, Sekarang Baru Tahun 1396

 

Sejarah kalender Imlek

1. Era Dinasti Shang (1600-1046 SM)

Struktur kalender China di masa dinasti Shang berbasis Matahari diubah menjadi 'empat musim', yang semula 'lima elemen'.

"Oleh karenanya, kalender Tiongkok (China) disebut juga sebagai nongli yaitu kalender bertani," tulis Andi.

Sebab, empat musim itu terdiri dari musim semi, panas, gugur, dan dingin, yang mana dibagi menjadi tiga bulan berumur 30 hari, sehingga dalam setahun terdiri dari 12 bulan dan 360 hari.

 

Nama bulan dalam kalender Imlek ini dinamai berdasarkan 12 cabang Bumi dan setiap cabang Bumi terdiri dari dua chi, sehingga dalam satu tahun terdapat 24 chi.

Baca juga: Imlek di Jakarta, Berikut Prakiraan Cuacanya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com