Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] Potensi Hujan Deras Semarang | Kapan Anosmia Pulih?

Kompas.com - 07/02/2021, 09:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Berkaitan dengan banjir Semarang, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masih ada potensi hujan besar yang menyebabkan banjir hingga 2 hari mendatang.

Ini adalah salah satu berita populer Sains Kompas.com edisi Sabtu (6/2/2021).

Selain peringatan BMKG akan potensi hujan deras yang mengguyur ibukota Jawa Tengah itu, berita lain soal hilangnya indra penciuman hingga foto pertama Mars yang ditangkat pesawat ruang angkasa Tianwen-1 China menjadi berita populer lainnya.

Baca juga: [POPULER SAINS] Cara Lapan Tahu Benda Langit Jatuh | Kucing Takut Air

Berikut ulasan berita populer Sains Kompas.com.

1. Potensi hujan deras Semarang

Forecase on duty (Fod) prediksi BMKG mengungkapkan bahwa berdasarkan catatan yang ada, kejadian banjir di Kota Semarang dipicu beberapa kondisi atmosfer yang menyebabkan hujan intensitas tinggi atau deras.

Pertama, berdasarkan prakiraan musim dari klimatologi pada bulan Februari 2021 berada pada periode puncak musim hujan untuk wilayah Pulau Jawa dengan aktifnya Monsun Asia.

Faktor penyebab yang kedua adalah adanya kondisi La Nina dengan level yang masih moderate di Pasifik equator yang dapat mempengaruhi peningkatan hujan di beberapa wilayah Indonesia.

Ada daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya yang memicu terjadinya hujan lebat.

Fod Prediksi BMKG juga menyebutkan bahwa kondisi tersebut juga didukung dengan masa udara yang labil serta kelembaban udara yang cukup tinggi.

Fod Prediksi BMKG menegaskan bahwa baik di Kota Semarang maupun di sejumlah wilayah lainnya di Pulau Jawa masih berpeluang terjadi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas yang tinggi dalam beberapa hari ke depan.

"Iya masih. Untuk wilayah Pulau Jawa masih perlu waspada untuk 3 hari kedepan. Terutama di wilayah pesisir selatan Pulau Jawa," jelas Fod Prediksi BMKG, Sabtu (6/2/2021).

Baca selengkapnya penjelasan BMKG soal banjir Semarang di sini:

Banjir di Semarang, FOD BMKG Ingatkan Masih Berpotensi 3 Hari ke Depan

Ilustrasi anosmia, gejala Covid-19, gangguan penciuman pasien Covid-19.SHUTTERSTOCK/NENAD CAVOSKI Ilustrasi anosmia, gejala Covid-19, gangguan penciuman pasien Covid-19.

2. Kapan pulih dari anosmia?

Salah satu gejala yang paling umum dirasakan oleh penderita Covid-19 adalah hilangnya kemampuan untuk mencium bau atau anosmia.

Hingga saat ini, para peneliti belum mengetahui secara lengkap bagaimana infeksi Covid-19 memengaruhi kemampuan mencium. Akan tetapi, konsensus ilmiah mengungkapkan bahwa virus corona menyerang sel-sel di hidung yang mendukung sel saraf indera penciuman.

Dilansir dari Nature, 14 Januari 2021; hal ini diungkapkan dalam studi terhadap jenazah Covid-19 yang dilakukan oleh tim peneliti pimpinan Sandeep Robert Datta, seorang pakar neurobiologi dari Harvard Medical School.

Untungnya, kemampuan untuk mencium pada pasien Covid-19 bisa kembali dengan sendirinya. Sebuah studi yang dipublikasikan pada bulan Juli tahun lalu menemukan bahwa 72 persen pasien Covid-19 yang mengalami disfungsi penciuman, menemukan kemampuan indera penciumannya setelah sebulan berlalu.

Baca penjelasan lengkap soal tak bisa mencium bau di sini:

Tidak Bisa Mencium Bau Akibat Covid-19, Kapan Pulih Kembali?

3. Apa vaksin Covid-19 aman untuk pasien kanker?

Jauh sebelum vaksin Covid-19 yang dikembangkan Pfizer-BioNTech dan Moderna diluncurkan, para peneliti dan ahli onkologi telah berpikir apakah vaksin tersebut aman untuk pasien kanker.

Kendati menurut American Cancer Society dan komunitas medis lainnya di Amerika Serikat, ada konsensus bahwa vaksin virus corona tersebut aman untuk sebagian besar pasien kanker, namun studi tentang efektifitas vaksin pada pasien kanker masih merupakan zona bebas data.

Seperti dilansir dari CNN, Sabtu (6/2/2021), American Cancer Society telah menganjurkan agar pasien kanker dapat berkonsultasi pada dokter sebelum mereka mendapatkan jenis vaksin apapun, sebab, semua pasien dengan penyakit kanker memiliki cara pengobatan yang berbeda.

Kemungkinan ada beberapa faktor yang mengharuskan pasien kanker menunda vaksinasi, bahkan baru-baru ini, termasuk transplantasi sel induk maupun penggunaan terapi lainnya yang diketahui dapat mengurangi kemanjuran vaksin.

Baca penjelasan lengkapnya di sini:

Vaksin Covid-19 Mungkinkah Aman untuk Pasien Kanker? Ahli Jelaskan

Gambar foto pertama planet Mars yang diambil pesawat ruang angkasa China, Tianwen-1. CNSA/Handout via REUTERS Gambar foto pertama planet Mars yang diambil pesawat ruang angkasa China, Tianwen-1.

4. Foto pertama Mars yang diabadikan pesawat ruang angkasa Tianwen-1 China

China akhirnya merilis foto pertama planet Mars yang diabadikan pesawat ruang angkasa, Tianwen-1.

Misi eksplorasi luar angkasa perdana Negeri Tirai Bambu ke Mars ini telah menangkap gambar pertama dari planet tersebut.

Hal itu disampaikan oleh badan antariksa China, China National Space Administration (CNSA) pada Jumat (5/2/2021).

Enam bulan lalu, Tianwen-1 menjadi pesawat ruang angkasa pertama China yang meluncur dalam misi ke Mars.

Baca selengkapnya di sini:

Ini Foto Pertama Mars Diabadikan Pesawat Ruang Angkasa Tianwen-1 China

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com