Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nyeri Pinggang Lebih 3 Bulan, Waspada Autoimun Axial Spondyloarthritis

Kompas.com - 06/02/2021, 18:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Jika Anda pernah mengalami nyeri pinggang lebih dari tiga bulan, maka waspada bisa jadi itu pertana penyakit autoimun Axial Spondyloarthritis (AxSpA).

Lebih dari 80 persen populasi dunia pernag mengeluhkan nyeri pinggang. Rasa nyeri pada pinggang sering dianggap sebagai gangguan yang wajar dialami oleh seorang.

Padahal, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Reumatologi di RS Santo Borromeus,  Dr. dr. Laniyati Hamijoyo, Sp.PD-KR, FINASI mengatakan banyak yang tidak mengetahui bahwa nyeri pinggang kemungkinan adalah gejala awal dari penyakit yang lebih serius seperti AxSpA.

Axial Spondyloarthritis (AxSpA) adalah gangguan imun atau penyakit autoimun, dengan kekebalan tubuh menyerang sel dan jaringan yang sehat, sehingga menyebabkan peradangan (artritis) pada sendi tulang belakang.

Tidak hanya persendian, tetapi penderita juga berpotensi mengalami gangguan peradangan entesis atau daerah di mana ligamen dan tendon bertemu dengan tulang, uveitis (mata), psoriasis, serta peradangan pada usus.

Baca juga: IBD, Penyakit Autoimun di Saluran Cerna dari Gejala hingga Komplikasi

 

Jenis-jenis autoimun AxSpA

Dr Laniyati menjelaskan bahwa AxSpA terbagi ke dalam dua jenis yaitu Non-radiographic Axial Spondyloarthritis (nr-axSpA) dan Ankylosing Spondylitis (AS). 

"Gejala pada keduanya serupa yang biasanya ditandai oleh rasa nyeri dan kaku di pinggang dan berlangsung lebih dari 3 bulan," kata Laniyati dalam diskusi daring bertajuk Ada Bambu di Punggungku-Periksakan Dini Nyeri Pinggang, Sebelum Memburuk, Kamis (28/1/2021). 

Perlu diketahui, umumnya gejala timbul pada orang dengan usia di bawah 45 tahun.

Meskipun memiliki kesamaan gejala yang hampir serupa, tetapi kedua jenis AxSpA tersebut juga memiliki perbedaan.

Pada nr-AxSpA, inflamasi tidak terlihat pada hasil foto rontgen melainkan dengan pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI), walaupun orang tersebut merasakan gejala. 

"Sedangkan pada AS, inflamasi sudah terdeteksi saat pemeriksaan radiografi," ujarnya.

Baca juga: Kasus Penyakit Autoimun Meningkat Drastis, Apa Pemicunya?

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com