Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Ungkap Orang Dewasa Penyebar Virus Corona Terbesar, Kok Bisa?

Kompas.com - 04/02/2021, 16:26 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber CNN

KOMPAS.com- Para peneliti dari Imperial College di London menunjukkan bahwa penyebar terbesar virus corona di Amerika Serikat adalah anak muda berusia antara 20 tahun hingga orang dewasa berusia 49 tahun.

Studi ini menggunakan data lokasi ponsel yang mencakup lebih dari 10 juta orang dan informasi yang tersedia untuk umum tentang penyebaran virus untuk menghiting kelompok usia mana yang paling bertanggung jawab atas penyebaran Covid-19 di Amerika Serikat.

Menurut peneliti, seperti dikutip dari CNN, Kamis (4/2/2021), peran anak-anak dalam penyebaran virus corona sangat sedikit, jika dibandingkan pada orang dewasa yang lebih tua.

Artinya, dengan dibukanya sekolah kemungkinan tidak berkontribusi pada penyeberan, jika penularan dapat dikendalikan di antara orang dewasa muda.

Baca juga: Varian Baru Virus Corona Terus Bermunculan, Ini 4 Mutasi Virus yang Diketahui

 

"Studi ini memberikan bukti bahwa wabah Covid-19 yang muncul kembali di AS pada 2020 telah didorong oleh orang dewasa berusia 20-49 tahun, khususnya orang dewasa usia 35-49 tahun, sebelum dan sesudah sekolah dibuka kembali," kata peneliti.

Dalam studi yang telah diterbitkan dalam jurnal Science ini, peneliti mengatakan bahwa tidak seperti pandemi flu, bahwa setelah sekolah dibuka kembali pada Oktober 2020 lalu, infeksi SARS-CoV-2 pada orang dewasa di AS diperkirakan mencapai 72,2 persen.

Sementara infeksi Covid-19 pada anak-anak dengan usia antara 0-9 tahun, kurang dari 5 persen dan pada anak remaja usia 10-19 tahun, kurang dari 10 persen.

Oliver Ratmann dari Imperial College Covid-19 Response Team menduga bahwa kemungkinan orang dewasa berusia 35-49 tahun yang menjadi faktor terbesar yang mendorong pandemi, dibandingkan orang dewasa yang lebih muda.

Baca juga: Varian Baru Virus Corona Inggris, 2 Gejala Ini Prediktor Dirawat di RS

Sindrom inflamasi multisistem (MIS) tak hanya terjadi pada anak-anak, orang dewasa juga dapat memiliki kondisi serupa yang menyebabkan peradangan pada banyak organ akibat infeksi virus corona SARS-CoV-2, penyebab Covid-19.SHUTTERSTOCK/Gorodenkoff Sindrom inflamasi multisistem (MIS) tak hanya terjadi pada anak-anak, orang dewasa juga dapat memiliki kondisi serupa yang menyebabkan peradangan pada banyak organ akibat infeksi virus corona SARS-CoV-2, penyebab Covid-19.

Studi ini menunjukkan bahwa di lokasi, di mana garis keturunan baru SARS-CoV-2 yang sangat menular belum terbentuk, intervensi tambahan di antara orang dewasa berusia 20-49 tahun, seperti dengan vaksiansi massal, dapat mengendalikan epidemi Covid-19 yang kembali bangkit dan dapat mencegah kematian.

Peneliti memperkirakan bahwa orang berusai 35 hingga 49 tahun bertanggung jawab atas 41 persen dari penularan baru hingga pertengahan Agustus 2020.

Sedangkan pada orang dewasa berusia 20 hingga 34 tahun berkontribusi 35 persen penularan virus corona. Pada anak-anak dan remaja hanya menyumbang penularan sekitar 6 persen, serta pada orang usia lanjut, 50-64 tahun berkontribusi 15 persen.

"Seiring waktu, persentase kelompok usia di antara kematian yang dilaporkan sangat konstan," tulis peneliti.

Baca juga: Trenggiling Mungkin Bukan Penyebar Virus Corona, Ini Alasannya

 

Hal ini menunjukkan bahwa orang dewasa muda tidak mungkin menjadi sumber utama munculnya kembali epidemi sejak musim panas 2020.

Sebaliknya perubahan dalam mobilitas dan perilaku di antara kelompok orang dewasa yang lebih luas. usia 20-49 tahun mendasari kebangkitan kembali Covid-19 di Amerika Serikat pada 2020.

Pengendalian virus corona dengan vaksinasi

Para peneliti menyarankan bahwa upaya untuk mengendalikan penyebaran virus corona, termasuk dengan vaksinasi, mungkin harus difokuskan pada mereka yang berusia 20 hingga 49 tahun.

Kendati demikian belum ada cukup vaksin Covid-19 yang dapat digunakan untuk mengimunisasi semua orang.

Baca juga: Ahli Sarankan Pakai 2 Masker untuk Perlindungan Maksimal dari Virus Corona

Ilustrasi virus coronaSHUTTERSTOCK/RUKSUTAKARN studio Ilustrasi virus corona

Panduan yang dikeluarkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS saat ini, menempatkan tenaga kesehatan dan penghuni fasilitas perawatan jangka panjang di garis depan untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Dr. Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, mengatakan pada hari Selasa lalu, bahwa sementara orang tua lebih berisiko terhadap penyakit parah.

Para ahli telah menduga selama beberapa waktu bahwa orang-orang yang lebih muda adalah penyebar virus corona dan mendorong angka kasus Covid-19 di AS.

Baca juga: Ilmuwan Buktikan Kemampuan Sel T Menyerang Infeksi Virus Corona

 

"Anda tidak ingin menghalangi mereka untuk mendapatkan yang lebih muda, karena merekalah yang akan berakhir di rumah sakit dan memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi," kata Fauci.

Vaksin Covid-19 yang dikembangkan Moderna dan Pfizer-BioNTech yang saat ini tersedia di Amerika Serikat, memberikan perlindungan terhadap penyakit parah, meskipun tidak jelas apakah kedua vaksin mRNA ini dapat mencegah penularan virus.

Para peneliti telah menyarankan bahwa jenis perlindungan yang diberikan oleh vaksin mungkin memiliki peran dalam pengambilan keputusan tentang kapan dan siapa yang harus mendapatkan vaksin virus corona.

Baca juga: CDC: Belum Diketahui Efek Varian Baru Virus Corona pada Anak-anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com